Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Hari Ini, Warga Bisa Berkeliling Jakarta Naik Bus Tingkat!

Kompas.com - 24/02/2014, 07:52 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sebanyak lima bus tingkat wisata atau double decker akan melayani warga dan turis berkeliling Jakarta mulai Senin (24/2/2014) ini. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budhiman membenarkan perihal tersebut.

"Iya benar. Hari ini, pukul 09.00 pagi, bus tingkat mulai beroperasi dari Monas Barat Daya," kata Arie kepada Kompas.com di Jakarta, Senin (24/2/2014).

Pengoperasian lima bus tingkat wisata itu dilakukan setelah uji coba selama satu pekan kemarin. Dalam uji coba itu, warga umum ataupun turis belum dapat menaiki bus tingkat. Sebab, uji coba itu hanya untuk membiasakan para pramudi mengenal rute-rute bus wisata. Terlebih para pramudi yang dipilih merupakan pramudi baru, dan semuanya perempuan.

Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) sengaja memilih pramudi perempuan. Sifatnya yang lembut dan keibuan diharapkan menjadi jaminan bahwa bus tidak akan dikendarai secara ugal-ugalan. Selain itu, kecepatan bus tingkat hanya 10-20 km/jam.

Ada 12 pramudi yang direkrut secara terbuka. Mereka mendapatkan gaji hingga 3,5 kali upah minimum provinsi (UMP) DKI yang sebesar Rp 2,4 juta. Jadi, pramudi mendapat gaji pokok mencapai lebih dari Rp 7 juta.

Selain uji coba kepada pramudi, petugas lainnya adalah polisi pariwisata dari Polda Metro Jaya, kondektur atau petugas on board, dan tour guide atau pemandu wisata dari himpunan pramuwisata dan komunitas historia.

Satu persyaratan utama yang harus dimiliki para petugas adalah mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan baik. Sebab, turis mancanegara adalah sasaran utama bus tingkat wisata ini. Para petugas dibagi menjadi dua waktu kerja agar tidak kelelahan.

Dalam pengoperasian bus tingkat wisata hari pertama ini, bus boleh langsung digunakan warga. "Tidak lagi pakai acara seremonial, langsung bisa digunakan warga," kata Arie.

Rutenya mulai dari Bundaran Hotel Indonesia (HI)—Sarinah—Museum Nasional—Halte Santa Maria—Pasar Baru—Gedung Kesenian Jakarta—Masjid Istiqlal—Istana Merdeka—Monas—Balaikota—Sarinah, dan kembali ke Bundaran HI. Bus hanya akan berhenti di setiap halte untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.

Untuk tiga bulan pertama, penumpang tidak dikenakan tiket. Selanjutnya tiket akan disebar di hotel-hotel yang dilintasi bus tingkat wisata, antara lain di Hotel Kempinski.

Meskipun gratis, Disparbud DKI akan melakukan evaluasi secara berkala, mengingat perilaku masyarakat yang belum tertib. "Tidak semua yang gratis itu baik. Intinya, penumpang jangan memaksakan kalau bus sudah penuh karena peraturan di bus ini, tidak ada yang berdiri," ujar Arie.

Pengoperasian bus tingkat wisata mundur dari rencana awal. Jika sebelumnya direncanakan pada akhir Januari, bus tingkat tersebut akhirnya baru beroperasi pada akhir Februari. Arie mengakui, butuh waktu lama untuk melengkapi proses administrasi. Misalnya, verifikasi di Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perindustrian. Belum lagi pengurusan pelat nomor polisi dan STNK dari Polda Metro Jaya.

Bus tingkat wisata akan ditempatkan di pol Cawang. Bus-bus itu beroperasi setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 21.00 WIB. Untuk memulai perjalanan, semua bus tingkat wisata akan diparkir di Silang Barat Daya Monas. Jeda waktu antar-bus adalah 30 menit.

Bus tingkat wisata ini memiliki panjang 13,5 meter, lebar 2,5 meter, dan tinggi 4,2 meter. Di dalamnya tersedia 60 tempat duduk, dengan dua di antaranya diperuntukkan bagi penyandang disabilitas.

Posisi lantai dan pintu bus sengaja dibuat rendah dan berada di sebelah kiri agar ramah untuk penyandang disabilitas dan orang tua. Hal yang sama juga bisa dirasakan karena bus melintas di jalur lambat, bukan jalur transjakarta. Beberapa fasilitas yang dimiliki double decker antara lain pendingin udara, pengeras suara, CCTV, dan video pariwisata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com