Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dul Diharapkan Tidak Mangkir Sidang Lagi

Kompas.com - 25/02/2014, 08:45 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Putra musisi Ahmad Dhani berinisial AQJ alias Dul (13) dijadwalkan kembali menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Selasa (25/2/2014). Sidang menjadwalkan pembacaan dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum.

Dul diharapkan kehadirannya pada persidangan pagi ini, setelah pada Rabu (19/2/2014) lalu, dia tidak hadir tanpa memberikan penjelasan. Humas PN Jaktim, Djaniko Girsang, menyatakan, apabila mangkir lagi dalam persidangan, Dul dapat dipanggil paksa. Hal itu sesuai dengan undang-undang di mana seorang terdakwa diwajibkan untuk hadir dalam persidangan.

"Kita lihat nanti. Kita pakai instrument hukum acara pidana, termasuk panggilan paksa karena masuk instrumen itu," kata Djaniko, di PN Jaktim, Rabu lalu.

Sebelumnya, Ahmad Dhani menjelaskan bahwa ketidakhadiran putranya karena Lydia Wongsonegoro yang ditunjuk sebagai kuasa hukum tidak dapat hadir. Lydia, menurut dia, harus mengurus orangtua yang sedang sakit di Singapura.

Dul menjadi tersangka penyebab kecelakaan setelah mobil Mitsubisi Lancer B 80 SAL yang dikemudikannya menabrak pembatas jalan dan masuk di jalur berlawanan. Setelah itu, mobil yang dikemudikan putera bungsu Ahmad Dhani itu menabrak dua kendaraan lain dari jalur berlawanan.

Hasil tes kecepatan kendaraan Dul, beberapa detik sebelum kehilangan kendali kecepatannya mencapai 176 km/jam. Mobil Dul yang menabrak dua kendaraan di jalur berlawanan itu menyebabkan 7 orang meninggal dunia. Enam orang meninggal saat kecelakaan satu lainnya setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com