"Kita memang ada di jalur lambat, sih. Tapi, ya tetap distop, ya berhentilah," ujar Jokowi di kantor Kompas Gramedia, Palmerah, Jakarta Pusat, Jumat (28/2/2014) pagi.
Jokowi tak mempersoalkan peristiwa itu. Menurutnya, penyetopan seperti itu memang standar operasional prosedur melekat sepatutnya bagi seorang pemimpin negara.
Wartawan pun menggoda pria yang yang disebut-sebut menjadi salah satu kontestan dalam pemilihan presiden mendatang. "Nanti, kan Bapak yang menyetop orang ya," ujarnya.
Jokowi tidak menjawab. Politisi PDI-P itu hanya tersenyum.
Sebelumnya diberitakan, rombongan sepeda Joko Widodo sempat tertahan iring-iringan kendaraan Wakil Presiden Boediono di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat pagi. Pantauan Kompas.com, Jokowi yang bersepeda ditemani beberapa orang redaksi Kompas.com, pegiat sepeda, serta beberapa duta besar negara sahabat, distop oleh polisi, tepat sebelum Kedutaan Besar Australia.
"Maaf Pak, berhenti sebentar, ada iring-iringan Wapres," ujar sang polisi.
Jokowi yang berada di depan rombongan sepeda tersebut pun hanya tersenyum. Jokowi dan rombongan berhenti mengayuh sepeda. Sebenarnya, aktivitas sepeda tersebut sama sekali tidak mengganggu laju iring-iringan RI 2. Sebab, sepeda mengambil jalur lambat, sedangkan iring-iringan Wapres melaju di jalur cepat.
"Ini kejadian langka ini," celetuk salah satu pesepeda seraya tertawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.