"Iya tadi ada gangguan pantograf sekitar pukul 12.04 sempat membuat asap juga," kata Humas KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunissa, saat dihubungi Kompas.com, Senin.
Eva melanjutkan, KRL sempat diperbaiki secara sementara di lokasi kejadian sekitar pukul 12.25. Selanjutnya, KRL menuju ke Dipo Bukit Duri untuk perbaikan lanjutan. Adapun akibat dari gangguan tersebut penumpang dialihkan ke kereta selanjutnya.
Sempat terjadi gangguan jadwal KRL akibat kejadian tersebut. Ami (22), salah satu pengguna KRL, mengaku gangguan KRL meresahkan.
"Saya terganggu banget sama gangguan KRL. Soalnya sering banget apalagi kalau di atas jam 20.00 sampai 21.00. Saya terganggu banget nyampe rumahnya malem terus," keluhnya.
Selain itu, lanjut Ami, gangguan tersebut juga menyebabkan terjadinya penumpukan penumpang di setiap stasiunnya.
Sebelumnya Dirut PT KAI, Ignasius Jonan mengatakan permasalahan utama dari KRL adalah persinyalan yang sering mengalami gangguan. "Sinyal sudah diperbaiki terus, tapi kan semua bertahap, kalau mau bagus diganti semua menjadi baru," ujar Jonan.
Namun, lanjut Jonan, pergantian sinyal baru sulit direalisasikan. Pasalnya, hal ini mengharuskan KRL berhenti beroperasi selama tiga hingga enam bulan. Sementara, biaya perbaikan sinyal bisa menghabiskan dana mencapai Rp 3 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.