Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabur, Sopir PO Haryanto Jalan Kaki Sampai Karawang

Kompas.com - 10/03/2014, 15:29 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak Kepolisian telah mengamankan sopir bus PO Haryanto, Asep, yang melarikan diri pasca-tabrakan KA Manoreh jurusan Jakarta-Semarang di pintu pelintasan KA di Kelurahan Wanasari, Cibitung, Bekasi, pada Sabtu (8/3/2013) lalu. Asep ditangkap di rumah kerabatnya di Subang pada Senin (10/3/2014) pukul 01.00.

Menurut keterangan Kanit Reskrim Polsek Cikarang Barat Iptu Dwi Yanuar Mukti, setelah insiden itu, sopir bus sempat menuju Karawang dengan berjalan kaki.

"Setelah kejadian itu, dia terus jalan menyusuri Kali Malang sampai ke Karawang," ujarnya ditemui di Mapolda Metro Jaya, Senin (10/3/2014). Dalam pelarian itu, Asep membawa tas yang berisi SIM dan uang sebesar Rp 30.000."

Selanjutnya, pelaku digiring ke Polsek Cikarang Barat untuk dimintai keterangan. Setelah itu, kasus dilimpahkan ke Satlantas Polres Bekasi. "Karena pidananya terkait kecelakaan lalu lintas," tambah Yanuar.

Dia memaparkan, berdasarkan pemeriksaan polisi, pelaku mengakui bahwa ia menerobos palang pembatas pelintasan rel kereta api yang telah turun. Saat dimintai keterangan, pelaku masih terlihat sedikit linglung.

"Karena telah jalan seharian menuju Karawang. Alasan dia kabur karena takut dengan massa," kata Yanuar.

Bus PO Haryanto bernomor polisi B 7036 PGA itu akan berangkat ke Jakarta membawa anak-anak dari Kelurahan Wanasari dalam rangka mengikuti kegiatan pemberian santunan. Bus mengangkut 35 orang, di antaranya siswa TK. Akibat kelalaian supir, KA Menoreh yang saat itu sedang melintas langsung menabrak bus sebelah kanan. Bus terseret hingga 50 meter. Kecelakaan tersebut, mengakibatkan 22 orang penumpang bus terluka, empat di antaranya kritis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com