"Sepuluh orang itu sudah dilatih," ujar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat blusukan ke rumah itu, Senin (10/3/2014) sore.
Dalam blusukan-nya beberapa waktu lalu ke rusunawa Marunda, Jokowi mengatakan bahwa pihaknya akan memilih mana warga rusunawa yang bertangan "dingin". Ungkapan yang dimaksudnya adalah warga yang ulet serta tekun dalam hal bercocok tanam.
Lebih jauh, Jokowi mengatakan bahwa sistem hidroponik cocok untuk pengembangan urban farming di DKI. Hal ini mengingat, lahan di Ibu Kota sangat terbatas. Hidroponik sendiri berarti budidaya tanaman yang hanya memanfaatkan air serta tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam.
"Kita harus jadiin ini contoh bahwa pertanian itu harus arahnya ke sini. Ndak tradisional melulu. Pertanian harus mengedepankan teknologi," ujarnya.
Rencananya, Jokowi akan menambah rumah hidroponik di lokasi tersebut. Informasi yang dihimpun, satu rumah hidroponik bisa mencapai Rp 250 juta. Jokowi ingin menjadikan bercocok tanam sebagai mata pencaharian sampingan bagi warga yang tinggal di rusunawa itu.
Sebelumnya diberitakan, rumah pembibitan hidroponik tersebut adalah ide Jokowi sendiri. Bermodalkan dana corporate social responsibility atau CSR, rumah pembibitan itu bisa dibangun. Rumah tersebut bisa menampung 16.000 tanaman.
Di rumah itu akan ditanam beragam sayuran, mulai dari selada air, sawi, cabai, hingga kailan. Hasil tanaman akan dijual ke pasar, dan hasilnya dikelola lagi oleh warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.