JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan taman yang seharusnya memperindah kota Jakarta malah semrawut karena dijadikan lahan parkir. Untuk mengatasi hal itu, Dinas Pertamanan dan Pemakaman berencana membangun gedung parkir di dekat taman kota.
"Kami akan segera mengajukan usulan lahan parkir dekat taman, paling lambat minggu depan akan dibahas," ujar Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI, Nandar Sunandar, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (12/3/2014).
Menurut Nandar, semua tempat yang menjadi pusat keramaian warga, sebaiknya memiliki lahan parkir. Sebab, lahan parkir kini sudah menjadi kebutuhan. Termasuk kawasan taman kota, yang peruntukannya sebagai tempat warga berteduh dan menikmati suasana asri. Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Pertamanan, ada delapan taman dan 101 taman lingkungan di Jakarta.
Nandar mengatakan, pembangunan gedung parkir hanya untuk taman kota. Beberapa taman kota yang diprioritaskan adalah taman yang tingkat keramaiannya cukup tinggi, seperti Taman Surapati di Jakarta Pusat, Taman Puring, dan Taman Barito di Jakarta Selatan.
Selama ini, kata dia, parkir liar di sekitar taman kota membuat suasana asri yang seharusnya timbul menjadi hilang. Sebab, pandangan warga yang melintas di kawasan taman tersebut terhalangi oleh kendaraan yang parkir.
Salah satu taman kota yang tidak memiliki lahan parkir adalah Taman Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pemandangan hijau pepohonan dan semilir daun-daunan tertutup deretan kendaraan roda dua dan empat yang diparkir di pinggir taman. Belum lagi dua air mancur yang terdapat di dua sisi danau taman, tidak terlihat jelas bagi warga yang melintas di Jalan Barito, tertutup kendaraan yang parkir.
Seorang warga yang sedang menikmati taman Barito setuju jika Pemprov DKI membangun gedung parkir dekat taman kota.
"Positif aja, dengan ada gedung parkir kan jadi mengurangi parkir liar juga, masyarakat enggak takut dikempesin lagi ban kendaraannya," ujar Mohammad, karyawan swasta yang ditemui di Taman Barito.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.