Menurut salah seorang pengurus masjid, Kusnadi (46), pihaknya tidak berani melakukan perbaikan sendiri karena masjid itu termasuk cagar budaya. Oleh karena itu, pengurus masjid sudah mengajukan permohonan tertulis untuk rehabilitasi ke Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Utara pada November 2013 lalu.
"Sebenarnya kita malu melihat kondisi masjid seperti ini. Tapi kalau kita mau benerin sendiri takut kena pidana, karena bangunan ini termasuk cagar budaya," ujarnya di Masjid Al Alam Marunda, Jumat (14/3/2014).
Pantauan Kompas.com, selain keropos dan rusak di beberapa bagian kayu yang ada di bangunan utama, kerusakan juga terdapat di bagian pendapa yang tepat berada di sebelah masjid.
Beberapa jeruji jendela yang terbuat dari kayu juga patah. Bahkan, salah satu tiang penyangga di bagian selatan masjid harus disangga balok kayu agar tidak roboh. Bangunan pendapa pun miring karena penurunan muka tanah.
Kusnadi menuturkan pihak pengurus masjid setiap tahunnya selalu mengecat masjid tersebut. Untuk renovasi masjid terakhir, menurutnya, sekitar tiga tahun yang lalu. “Kalau bisa segera diperbaiki, jangan sampai ada jemaah atau peziarah yang menjadi korban karena kerobohan bangunan," ucap Kusnadi.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Sudin Kebudayaan Jakarta Utara Sahat Sitorus mengaku sudah mendapat laporan tentang kondisi Masjid Al Alam. Bahkan Seksi Sarana dan Prasana Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta sudah melakukan peninjauan ke lokasi. "Kita sudah usulkan agar diperbaiki. Mudah-mudahan tahun ini juga bisa direalisasikan," katanya.
Masjid si Pitung
Masjid Al Alam Marunda merupakan masjid tua bergaya tradisional dengan bentuk atap limasan, tumpang dua, dan atapnya terbuat dari genting. Denah bangunannya berbentuk empat persegi berukuran 12 x 12 meter menghadap ke selatan, dengan pintu masuk ruang utama di sisi selatan dan timur.
Masjid Al Alam di Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, juga merupakan salah satu dari 12 obyek wisata. Masjid itu berdiri tak jauh dari rumah Pitung, pahlawan Betawi yang menentang keberadaan penjajah Belanda sehingga banyak orang menyebut bangunan itu Masjid Si Pitung.
Bangunan masjid ini tidak serupa dengan masjid pada umumnya yang memiliki menara tinggi dan kubah besar. Pintu dan jendelanya berbahan kayu ulin dan memiliki empat pilar yang kokoh.
Masjid ini masuk dalam 12 titik destinasi wisata yang digaungkan oleh Pemerintah Kota Jakarta Utara. Masjid Al Alam selalu dikait-kaitkan dengan perjalanan wali dalam menyiarkan ajaran Islam dan juga perjuangan tokoh Pitung yang memerangi penjajah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.