Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menjelaskan arus lalu lintas untuk massa, baik pengurus partai, fungsionaris, serta pendukung lainnya akan dijaga dan diarahkan sehingga lalu lintas tidak tersendat saat berlangsungnya kampanye.
"Selain menjaga lokasi, (personel Polda) juga menjaga rute yang dilalui pesertanya," terang Rikwanto.
Rute yang dimaksud oleh Rikwanto ada dua, yaitu rute saat datang ke tempat kampanye dan rute saat bubarnya massa pasca-kampanye. Rikwanto juga menambahkan bahwa seluruh personel akan melakukan rekayasa lalu lintas dengan berbagai bentuk, seperti yang selama ini sudah dilakukan oleh kepolisian ketika jalanan padat.
Rekayasa lalu lintas merupakan satu dari beberapa bentuk pengamanan kepolisian dalam rangka Pemilu 2014, baik legislatif maupun pemilihan presiden dan wakil presiden. Jumlah personel yang akan diturunkan mulai dari 16 Maret, yang merupakan dimulainya masa kampanye terbuka hingga pemilu presiden selesai, sekitar 18.000 polisi.
"Jumlah (personel) sudah mencakup dari Polda maupun Polres, dari satgas Polres maupun Polda Metro Jaya. Disebar ke seluruh wilayah hingga ke tempat pemungutan suara (TPS) sampai pada waktunya nanti, khususnya pada hari pencoblosan," jelas Rikwanto.
Masa kampanye terbuka akan dimulai Minggu (16/3/2014. Beberapa parpol sudah menjadwalkan untuk mengadakan rapat umum maupun kampanye di hari itu, antara lain Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.