Adapun dalam program pengadaan tahun 2013 lalu pihak PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) mengimpor 180 unit KRL. "Untuk tahap pengadaan tahun 2013 sudah selesai. Penurunan KRL sendiri kemungkinan akan selesai dan langsung dimasukkan ke Dipo Manggarai, paling selesai sekitar pukul 17.00," ujar Eva di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (17/3/2014).
Sebelumnya, lanjut Eva, hingga akhir Februari lalu, ada 150 KRL yang didatangkan. Dari jumlah tersebut, 40 unit di antaranya sudah disertifikasi oleh Kementerian Perhubungan. Sedangkan unit lainnya masih dalam proses sertifikasi oleh Kemenhub serta uji statis maupun dinamis oleh tim sarana KCJ.
Sebanyak 40 unit yang sudah disertifikasi telah dioperasikan menjadi empat rangkaian yang terdiri dari 10 gerbong. Empat rangkaian ini beroperasi untuk tujuan Jakarta Kota - Bogor.
Eva berharap pengoperasian KRL dengan 10 gerbong tersebut dapat meningkatkan pelayanan dari PT KCJ. "Tahun 2013 lalu rata-rata penumpang 550.000 orang per hari. Dengan adanya tambahan kereta ini, kita harapkan dapat meningkatkan layanan hingga 700.000 penumpang per hari," harapnya.
Pada kesempatan itu, Eva menjelaskan tentang keterlambatan KRL dari Jepang yang seharusnya tiba di Indonesia pada Desember 2013 lalu. Ada beberapa faktor yang menyebabkan keterlambatan tersebut. Salah satunya adalah gangguan cuaca dan KRL 205 yang dibeli dengan harga Rp 1 miliar per unit masih digunakan operator KRL JR East Jepang.
"Mereka alih teknologi KRL, namun karena di sana juga ada kemunduran jadwal sehingga berpengaruh terhadap penyerahan kepada kita. Kereta yang mau diberikan (ke Jakarta) juga masih dipakai. Selanjutnya sekitar bulan Mei tahun 2014 ini, kita akan membeli 176 unit kereta seri 205 dari operator KRL JR East di Jepang," tuntasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.