Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 18/03/2014, 17:39 WIB
|
EditorKistyarini

JAKARTA, KOMPAS.com
- Direktur Utama Rumah Sakit Koja, Jakarta Utara, Togi Asman Sinaga, mengatakan, Iqbal mengalami kerusakan otak. Diduga, kepalanya pernah mengalami benturan keras yakni pukulan dengan menggunakan benda tumpul.

"Hasil pemeriksaan menunjukan ada kerusakan pada bagian saraf di kepala. Bisa jadi otak Iqbal sudah tidak bisa merespons lagi," ujar Togi, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (18/3/2014).

Togi mengatakan, kondisi badan Iqbal sebenarnya sudah mulai membaik. Luka di seluruh tubuh Iqbal sudah mulai mengering, termasuk tangan kanan yang patah, sudah hampir sembuh.

Namun sejak Minggu (16/3/2014), kondisi kesadaran Iqbal menurun. Hasil MRI (Magnetic Resonance Imaging) menunjukkan, Iqbal mengalami infeksi pada bagian otak. Pukulan benda tumpul mengakibatkan penutupan jaringan otak sebelah kiri, sehingga aliran darah menjadi tidak lancar.

"Kerusakan otak yang dialami Iqbal, bila terjadi secara permanen akan menyebabkan epilepsi," ujar Togi.

Saat ini suhu badan Iqbal masih tinggi, sekitar 39 derajat Celcius. Togi menyebutkan, ada 6 dokter yang sedang menangani Iqbal, yaitu, dokter ahli anak, dokter bedah umum, orthopedi, dokter saraf, dokter penyakit dalam, dan ahli urologi.

Namun tim dokter masih berfokus dalam pemeriksaan kondisi otak Iqbal. Status Iqbal yang kini dirawat di ruang PICU (Pediatric Intensive Care Unit) atau ruang perawatan intensif khusus anak, RS Koja, Jakut, merupakan pasien KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga), yang biaya pengobatannya ditanggung oleh Dinas Sosial Pemerintah Daerah DKI.

Seperti diberitakan, Iqbal ditemukan oleh Juliana dalam kondisi lemas di halte bus Mangga Dua, Kamis (13/3/2014). Saat itu, Iqbal bersama penculiknya, DS.

Oleh Juliana, Iqbal dibawa ke Puskesmas Pademangan. DS pun ikut ke puskesmas. Karena Iqbal kejang dan menderita luka parah, pihak puskesmas merujuknya ke RSUD Koja.

Dari luka-luka yang diderita Iqbal, diketahui bahwa bocah tersebut merupakan korban penculikan yang dipaksa mengamen oleh DS. Jika tidak mendapat uang Rp 40.000, bocah malang itu malah disiksa oleh DS.

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait saat mengunjungi Iqbal mengatakan, kejahatan pada bocah ini sangat biadab.

”Diawali dengan penculikan, lalu berlanjut dengan eksploitasi anak dengan menyuruhnya mengamen disertai penyiksaan,” ujar Arist, Sabtu lalu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Gerbang Timur Ancol Ditutup Sementara, Mobil Dialihkan Masuk Lewat Pintu Karnaval

Gerbang Timur Ancol Ditutup Sementara, Mobil Dialihkan Masuk Lewat Pintu Karnaval

Megapolitan
Gratis Masuk Ancol, Gerbang Timur Dipenuhi Pengunjung pada Minggu Sore

Gratis Masuk Ancol, Gerbang Timur Dipenuhi Pengunjung pada Minggu Sore

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Tangerang Hari Ini, Minggu 26 Maret 2023

Jadwal Buka Puasa di Kota Tangerang Hari Ini, Minggu 26 Maret 2023

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, Minggu 26 Maret 2023

Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, Minggu 26 Maret 2023

Megapolitan
Keluh Kesah Penghuni Rusun Pemulung Bekasi yang Masih Sulit Atur Keuangan meski Tarif Sewa Rp 10.000 per Bulan

Keluh Kesah Penghuni Rusun Pemulung Bekasi yang Masih Sulit Atur Keuangan meski Tarif Sewa Rp 10.000 per Bulan

Megapolitan
Cerita Manis Sri Saat Berjualan Takjil di Benhil, Bisa Kantongi Pendapatan Bersih Rp 20 Juta Sebulan

Cerita Manis Sri Saat Berjualan Takjil di Benhil, Bisa Kantongi Pendapatan Bersih Rp 20 Juta Sebulan

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, Minggu 26 Maret 2023

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, Minggu 26 Maret 2023

Megapolitan
Ini Langkah Polda Metro Jaya Cegah Tawuran yang Marak Terjadi Selama Ramadhan

Ini Langkah Polda Metro Jaya Cegah Tawuran yang Marak Terjadi Selama Ramadhan

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Minggu 26 Maret 2023

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Minggu 26 Maret 2023

Megapolitan
Ruko Miras Berkedok Toko Sembako di Kalideres Digerebek, 17.400 Botol Disita

Ruko Miras Berkedok Toko Sembako di Kalideres Digerebek, 17.400 Botol Disita

Megapolitan
Polda Metro: 6 Tawuran Dicegah Tim Patroli Presisi pada Ramadhan, 2 Kasus Dilaporkan Warga

Polda Metro: 6 Tawuran Dicegah Tim Patroli Presisi pada Ramadhan, 2 Kasus Dilaporkan Warga

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Jakarta Hari Ini, Minggu 26 Maret 2023

Jadwal Buka Puasa di Jakarta Hari Ini, Minggu 26 Maret 2023

Megapolitan
Cegah Tawuran pada Ramadhan, Polda Metro Terjunkan 2.000 Personel Tim Patroli Perintis Presisi

Cegah Tawuran pada Ramadhan, Polda Metro Terjunkan 2.000 Personel Tim Patroli Perintis Presisi

Megapolitan
2 Kelompok Remaja Tawuran di Tanah Abang, Berawal Saling Ejek Saat Bangunkan Warga Sahur

2 Kelompok Remaja Tawuran di Tanah Abang, Berawal Saling Ejek Saat Bangunkan Warga Sahur

Megapolitan
Coba Palak Sopir Mobil Boks di Tanah Abang, Preman Bersenjata Tajam Diringkus Polisi

Coba Palak Sopir Mobil Boks di Tanah Abang, Preman Bersenjata Tajam Diringkus Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke