Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/03/2014, 09:23 WIB
Penulis Dani Prabowo
|
EditorAna Shofiana Syatiri
JAKARTA, KOMPAS.com — Kasus penembakan Kepala Denma Polda Metro Jaya AKBP Pamudji, Selasa (18/3/2014) malam, merupakan pekerjaan rumah pertama bagi Kapolda Metro Jaya yang baru, Irjen Pol Dwi Priyatno, untuk diselesaikan. Peristiwa tersebut terjadi bertepatan saat ia melaksanakan kegiatan pisah sambut antara kapolda lama, Irjen Pol Putut Eko Bayu Seno, dan kapolda baru di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, semalam.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, kasus penembakan atasan oleh bawahannya sebetulnya bukanlah kasus baru. Kendati demikian, jika hal ini tidak segera diselesaikan, dikhawatirkan justru akan timbul tren di lingkungan kepolisian, yakni bawahan menembak atasan atau sebaliknya.

"Yang membuat tragis lagi, jika pada tahun sebelumnya muncul tren aksi penembakan misterius terhadap polisi, kini yang terjadi adalah polisi menembak polisi. Kasus ini menjadi pukulan psikologis bagi kapolda baru," kata Neta kepada Kompas.com, Rabu (19/3/2014).

Neta menambahkan, kasus seperti ini terjadi akibat tekanan tugas yang tinggi sehingga membuat anggota menjadi stres. Hal ini terutama bagi anggota yang berdinas di kota besar seperti DKI Jakarta yang menjadi barometer keamanan dan ketertiban masyarakat di Indonesia.

Di samping itu, ia mengatakan, saat ini tugas anggota semakin berat karena harus mengamankan jalannya Pemilu 2014. Tekanan tugas yang tinggi itu membuat anggota tidak memiliki banyak waktu luang untuk istirahat. Sementara penghasilan mereka yang sangat terbatas kerap memunculkan problem di dalam rumah tangga.

Untuk itu, Neta mengingatkan agar jajaran pimpinan Polri harus mengevaluasi kembali penggunaan senjata anggotanya. Tes psikologis secara reguler harus dilakukan dengan serius.

"Kondisi ini perlu dicermati agar kasus polisi tembak polisi atau polisi tembak atasan tidak terus berulang," tandasnya.

Kapolri Jenderal Pol Sutarman pada saat pelantikan Irjen Pol Dwi Priyatno di Ruang Rapat Utama Mabes Polri, kemarin, mengingatkan agar jajaran pimpinan kepolisian daerah perlu melakukan pengawasan internal. Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi anggota yang melakukan kesalahan yang justru dapat merusak citra kepolisian.

Sebelumnya diberitakan, AKBP Pamudji ditemukan di kantor piket Pelayanan Masyarakat Polda Metro Jaya sekira pukul 21.50 WIB, Selasa (18/3/2014). Ia tewas ditembak anak buahnya sendiri, Brigadir Susanto. Peristiwa itu terjadi setelah sebelumnya terjadi cekcok di antara keduanya.

"Korban atas nama AKBP Pamudji dengan luka tembak di bagian pelipis dan di sebelahnya ada pistol," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Antusiasme Hari Kedua Formula E 2023, Penonton: 'Excited', tetapi Promosi Kurang Heboh

Antusiasme Hari Kedua Formula E 2023, Penonton: "Excited", tetapi Promosi Kurang Heboh

Megapolitan
Hari Kedua Formula E 2023, Petugas Tiket di JIS: Lebih Sepi dari Kemarin

Hari Kedua Formula E 2023, Petugas Tiket di JIS: Lebih Sepi dari Kemarin

Megapolitan
Formula E Jakarta 2023 Puaskan Dahaga Penggemar Ajang Balap Mobil...

Formula E Jakarta 2023 Puaskan Dahaga Penggemar Ajang Balap Mobil...

Megapolitan
Penonton Formula E Asal Tangerang Rela Menginap di Hotel agar Tak Terlambat Tukar Tiket

Penonton Formula E Asal Tangerang Rela Menginap di Hotel agar Tak Terlambat Tukar Tiket

Megapolitan
Anjing K-9 Dikerahkan untuk Cek Bahan Peledak dan Narkoba di Area Penukaran Tiket Formula E

Anjing K-9 Dikerahkan untuk Cek Bahan Peledak dan Narkoba di Area Penukaran Tiket Formula E

Megapolitan
Hari Kedua Formula E, Penukaran Tiket Deluxe dan Royal Suite di JIS Masih Lengang pada Minggu Pagi

Hari Kedua Formula E, Penukaran Tiket Deluxe dan Royal Suite di JIS Masih Lengang pada Minggu Pagi

Megapolitan
Serba-serbi Formula E Jakarta Hari Pertama: Dihadiri Anies dan Kecelakaan Mitch Evans

Serba-serbi Formula E Jakarta Hari Pertama: Dihadiri Anies dan Kecelakaan Mitch Evans

Megapolitan
Malangnya Nasib Sesosok Bayi di Bekasi Timur, Ditemukan Terbungkus Plastik dalam Tempat Sampah

Malangnya Nasib Sesosok Bayi di Bekasi Timur, Ditemukan Terbungkus Plastik dalam Tempat Sampah

Megapolitan
Hari Kedua Formula E, Penonton Mulai Antre Penukaran Tiket di Lapangan Benyamin Sueb Sejak Pagi

Hari Kedua Formula E, Penonton Mulai Antre Penukaran Tiket di Lapangan Benyamin Sueb Sejak Pagi

Megapolitan
Jadwal Formula E 2023 Jakarta Hari Kedua: Waktu Kualifikasi, Balapan, dan Hiburan Musik

Jadwal Formula E 2023 Jakarta Hari Kedua: Waktu Kualifikasi, Balapan, dan Hiburan Musik

Megapolitan
Dompet Dhuafa Ongkosi Belasan Instruktur Sobokartti yang Digaji Kecil untuk Lestarikan Budaya Jawa

Dompet Dhuafa Ongkosi Belasan Instruktur Sobokartti yang Digaji Kecil untuk Lestarikan Budaya Jawa

Megapolitan
Nasib Apes Yordan yang Gagal Liburan 'Long Weekend' ke Bandung: Tertipu Rental Mobil Bodong Rp 11,4 Juta

Nasib Apes Yordan yang Gagal Liburan "Long Weekend" ke Bandung: Tertipu Rental Mobil Bodong Rp 11,4 Juta

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Anies Tak Permasalahkan Formula E Pindah ke Jalan Sudirman | Seorang Pria Ditipu Rental Mobil Bodong Rp 11,4 Juta

[POPULER JABODETABEK] Anies Tak Permasalahkan Formula E Pindah ke Jalan Sudirman | Seorang Pria Ditipu Rental Mobil Bodong Rp 11,4 Juta

Megapolitan
Duduk Perkara Penyandang Disabilitas Dilarang Pakai Kursi Roda Dalam Masjid di Pasar Minggu

Duduk Perkara Penyandang Disabilitas Dilarang Pakai Kursi Roda Dalam Masjid di Pasar Minggu

Megapolitan
Berikut Lokasi dan Syarat Penukaran Tiket Elektronik Formula E 2023 Jakarta Hari Kedua

Berikut Lokasi dan Syarat Penukaran Tiket Elektronik Formula E 2023 Jakarta Hari Kedua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com