"Bisa jadi adik saya (Iis) sudah dibunuh duluan sama DS. Menyiksa anak kecil aja tega, apalagi membunuh?" ujar Ira, bibi Iqbal, saat ditemui di RS Koja, Jakarta Utara, Rabu (10/3/2014).
Ira mengaku sempat mendatangi kamar jenazah RS Koja untuk mengecek apakah ada jasad perempuan tak beridentitas yang ditemukan polisi.
Seperti diberitakan sebelumnya, sudah sekira tiga minggu Iis menghilang. Dia tidak lagi menempati sebuah rumah di Tambun, Bekasi.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Jakarta Utara, Ajun Komisaris Besar Daddy Hartadi mengatakan, Selasa (18/3/2014), mengatakan berdasarkan keterangan ketua RT setempat, Iis tidak pulang ke rumah di Desa Mekar Sari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, itu sejak tiga minggu lalu.
Ira menambahkan, kemungkinan lainnya adalah Ira tertangkap razia Dinas Sosial dan Satuan Polisi Pamong Praja. Saat ini, lanjut dia, Ira tidak memiliki kartu identitas karena KTP-nya berada di tangannya.
Keluarga meyakini Iis tidak mungkin tega menyakiti Iqbal. Mereka juga membantah Iis menjalin hubungan cinta dengan DS.
Sampai saat ini, Iqbal masih menjalani perawatan intensif di RSUD Koja. Bocah yang mengalami luka fisik parah akibat penganiayaan oleh DS itu dirawat di Peadiatric Intensive Care Unit (PICU) rumah sakit tersebut.
Ira mengatakan, menurut pihak rumah sakit, kondisi Iqbal membaik dibandingkan hari sebelumnya. "Kemarin masih belum sadar. Sekarang sudah bisa batuk-batuk," ungkap Ira.
Tersangka penculik dan penganiayaan Iqbal, DS, masih diperiksa di Polres Jakarta Utara. Dalam pemeriksaan, DS mengaku memaksa Iqbal untuk mengamen dan mendapatkan uang Rp 40.000 setiap hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.