Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Kasus Penembakan AKBP Pamudji Menantang

Kompas.com - 21/03/2014, 23:12 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kasus penembakan AKBP Pamudji oleh Brigadir S dianggap sebagai sebuah kasus yang menyita perhatian lebih bagi aparat kepolisian. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto pun menyebut kasus ini sebagai tantangan tersendiri bagi pihak kepolisian untuk mengungkapnya.

"Ini jadi tantangan sendiri ya buat polisi karena keempat saksinya belum ada yang mengakui," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Jumat (21/3/2014).

Seperti diberitakan, Kepala Pelayanan Markas (Kayanma) AKBP Pamudji ditemukan tewas dengan luka tembak di pelipis, Selasa (18/3/2014) malam. Brigadir S, yang merupakan anak buahnya, menjadi tersangka dalam penembakan tersebut.

Namun, sampai saat ini, Brigadir S masih membantah bahwa dirinya merupakan pelaku penembakan itu. Bahkan, dia sempat menyebut kepada penyidik bahwa Pamudji bunuh diri.

"Bahasa 'bunuh diri' muncul dari Brigadir S. Ketika saksi menuju tempat kejadian, di sana sudah ada Brigadir S yang menyambutnya dengan bahasa 'Ndan, Kayanma bunuh diri'," kata Rikwanto.
"Tersangka masih tetap pada keterangan semula," tambahnya.

Rikwanto pun mengungkapkan bahwa motif penembakan itu masih digali. Karena uniknya kasus ini, dalam penyelidikan kasus, penyidik Krimum Polda Metro Jaya juga bekerja sama dengan Bereskrim Polri.

"Hingga saat ini telah dilakukan dua kali olah TKP dan pra-rekonstruksi. Rekonstruksi dengan pemeran pengganti, dan ini akan berjalan terus apabila ditemukan temuan baru yang direalisasikan di lapangan," ujar Rikwanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com