"Kasus Brigadir S ini sangat personal, ada kegagalan membangun sistem human relation yang lebih baik antar-anggota Polri dan ada kesalahan sistem dalam penataan SDM," ujarnya ketika dihubungi, Selasa (25/3/2014).
Untuk membina hubungan baik di antara anggota kepolisian, kata Hamidah, komunikasi harus dibangun layaknya dalam satu keluarga. "Seperti keluarga, saya kira harus ada rasa saling menghargai, dilandasi nilai persaudaraan," ujarnya.
Sementara itu, dihubungi secara terpisah, anggota komisioner Kompolnas lainnya, Edi Saputra Hasibuan, mengatakan bahwa kasus ini menjadi pelajaran bagi semua anggota kepolisian. Perlu tindakan pembinaan untuk pencegahan terjadinya kasus serupa.
"Kami menginginkan Polri perlu melakukan pembinaan agar tidak ada lagi anggota melawan pimpinan atau menembak pimpinan. Artinya, kasus semacam ini harus kita tekan sekecil mungkin," ujarnya.
Seperti diberitakan, AKBP Pamudji ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala, Selasa (18/3/2014) malam. Dalam kejadian itu, Susanto, anak buahnya di kesatuan Pelayanan Markas (Yanma), ditetapkan sebagai tersangka.
Sebelum penembakan, Pamudji diketahui menegur Susanto karena tidak berseragam dinas. Teguran itulah yang diduga menjadi pemicu penembakan.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, teguran yang dilakukan Pamudji bersifat umum layaknya pemberian teguran dari atasan ke bawahan.
"Kami di anggota kepolisian melakukan tindakan yang sama kepada semua anggota yang tidak sesuai dengan aturan, misal tidak pakai pakaian dinas, atau pekerjaannya tidak beres," ujarnya.
Dia pun mengatakan, tidak ada sesuatu yang luar biasa yang memicu terjadinya penembakan, misalnya hubungan di antara keduanya tidak baik, atau teguran kasar yang dilakukan oleh Pamudji.
"Kita tahu Pak Pamudji lembut, tidak mungkin dia mengeluarkan kata-kata kotor," kata Rikwanto.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.