Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angkutan AKAP di Terminal Pulo Gebang Beroperasi 2015

Kompas.com - 25/03/2014, 21:05 WIB
Agita Tarigan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Akses jalan layang yang belum selesai dibangun Dinas Pekerjaan Umum mengganggu operasional kendaraan di Terminal Pulo Gebang. Terkait dengan hal ini, pengurus Terminal Pulo Gebang dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta yakin bahwa sejumlah bus dan angkutan kota mulai dapat beroperasi pada pertengahan tahun depan.

“Target kami bulan Maret 2015 terminal ini sudah bisa beroperasi,” kata Rini Setyarini, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Terminal Pulo Gebang, Selasa (25/3/2014), kepada Kompas.com.

Rini mengatakan, pembangunan jembatan layang yang molor menjadi masalah utama belum beroperasinya bus Angkutan Antarkota dan Antarprovinsi (AKAP) di Terminal Pulo Gebang. Perpindahan AKAP yang berada di Pulo Gadung dinilai masih sulit dilakukan tanpa akses jalan layang tersebut. Pasalnya, pintu tol Bintara jauh dari Terminal Pulo Gebang.

Terminal Pulo Gebang dibangun untuk menggantikan fungsi Terminal Pulo Gadung yang menyediakan bus dengan tujuan sejumlah kota di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali. Alasannya, kapasitas jumlah kendaraan yang dapat ditampung Terminal Pulo Gadung lebih kecil dibanding Terminal Pulo Gebang.

Selain itu, lokasi Terminal Pulo Gadung yang berada di tengah kota membuat lalu lintas di sekitarnya menjadi macet. Berbeda dengan Terminal Pulo Gebang yang sejak awal telah dirancang berlokasi di pinggir kota sehingga dapat mengurangi kemacetan.

Menurut Rini, pembuatan jalan layang yang masih berlangsung hingga saat ini menghasilkan tumpukan tanah hasil pembongkaran jalan penghubung Terminal Pulo Gebang dengan jalan dalam kota. Tumpukan tanah ini menutupi sejumlah jalan di bawah jembatan Tol Tanjung Priok – Bintara.

Akibatnya, beberapa angkutan dalam kota harus memutar karena tak dapat menggunakan jalan tersebut. Hal ini membuat rekayasa lalu lintas belum dapat dilakukan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Selanjutnya, kendaraan yang membawa alat berat untuk pembangunan jalan layang masih berkeliaran di jalan-jalan sekitar Terminal Pulo Gebang. Kondisi ini menjadikan jalan di sekitar Terminal Pulo Gebang rusak dan rawan terjadi kecelakaan.

Terminal Pulo Gebang telah dibangun dari tahun 2010 hingga akhir 2011. Mantan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, telah menggelar soft launching pada tanggal 23 Juni 2012. Terminal yang dapat memuat 2.997 unit bus ini masih kosong dan sepi peminat. Hingga kini, sejumlah kendaraan dalam kota saja yang menggunakan terminal ini sebagai tempat beristirahat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com