"Tak semua bus bisa masuk Terminal Pulo Gebang nanti, cuma yang sudah dipasang RFID saja yang bisa," kata Rini Setyarini, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Terminal Pulo Gebang, kepada Kompas.com.
Rini mengatakan, Terminal Pulo Gebang akan dilengkapi palang pintu pada jalur-jalur masuk angkutan umum. Palang pintu terbuka jika mikrocip pada bus AKAP teridentifikasi oleh sistem identifikasi frekuensi radio tersebut.
Hal ini bertujuan mencegah penumpukan bus di terminal sehingga menyebabkan kemacetan. Selain itu, Dishub juga dapat mengontrol kondisi bus yang akan melakukan perjalanan dari Terminal Pulo Gebang sehingga keamanan penumpang terjaga.
Menurut Rini, Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan fokus pada operasional AKAP terlebih dahulu untuk saat ini. Kemudian, hal ini dilanjutkan dengan pemeriksaan terhadap para sopir bus. Sopir bus yang akan mengendarai bus di Terminal Pulo Gebang akan menjalani pemeriksaan darah dan urine untuk mendeteksi pengaruh narkoba dan alkohol. Sopir yang terdeteksi akan dilarang membawa bus sesuai waktu yang ditentukan. Hal ini untuk sementara akan dilakukan menjelang hari-hari raya saja, tetapi dapat juga dilakukan secara rutin kemudian.
Terminal Pulo Gebang telah dibangun sejak tahun 2010. Setelah dilakukan soft launching pada tanggal 23 Juni 2012 oleh Gubernur Fauzi Bowo, terminal ini masih sepi peminat. Selain itu, akses jalan layang penghubung terminal dengan jalan tol Tanjung Priok-Cakung juga masih dalam proses pembangunan.
Hingga saat ini Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah menargetkan akan mengaktifkan Terminal Pulo Gebang pada Maret 2015.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.