"Iya, nanti nyoblosnya di Penjaringan, soalnya masih kedaftar di sana," ujar Prayitno kepada Kompas.com, Kamis (3/4/2014).
Prayitno mengatakan, ia tidak mempermasalahkan jauhnya tempat tinggal dan TPS yang harus ditempuh perjalanan kurang lebih 2 jam bila menggunakan angkutan umum tersebut.
Hal serupa juga dikatakan Nia (26). Pada 9 April nanti, ia bersama suaminya akan memberikan suara mereka di TPS Penjaringan rumahnya dulu.
"Iya nyoblosnya di Penjaringan, soalnya masih kedaftarnya di sana, disini kan juga belum ada TPS, RT-nya aja baru kebentuk dua minggu yang lalu," kata Nia.
Baru terbentuknya RT 21 di Cluster C baru saja terbentuk dua minggu yang lalu, sehingga masih belum ada tempat pemungutan suara di tempat tersebut. Dari jumlah 80 Kepala Keluarga (KK) yang berada di RT 21, 10 KK di antaranya belum terdaftar menjadi Daftar Pemilih Tetap.
"Nanti sebelum tanggal 9 semuanya sudah terdaftar, kemarin sudah dimintain semua KTP dan KK warganya," ujar Prayitno yang baru terpilih sebagai ketua RT 21.
Penghuni di Cluster C Blok 2 merupakan warga korban banjir di Penjaringan yang baru pindah sekitar 3 bulan yang lalu. Mereka bagian dari warga yang direlokasi terkait normalisasi Waduk Pluit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.