Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penculikan Ade Sara untuk Buktikan Cinta Hafitd kepada Assyifa

Kompas.com - 04/04/2014, 12:22 WIB
Ana Shofiana Syatiri

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kuasa hukum Assyifa Ramadhani, M Syafri Noer, mengungkapkan bahwa niat awalnya, Hafitd dan Assyifa menculik Ade Sara. Namun, penculikan itu berujung kematian mantan kekasih Hafitd itu.

Menurut Syafri, penculikan yang mengakibatkan kematian Ade Sara berawal dari persoalan hubungan asmara. Syifa cemburu lantaran pernah melihat status Ade Sara di jejaring sosial. Dia beranggapan, Hafitd, kekasihnya, masih menjalin hubungan dengan Ade Sara.

"Seminggu sebelumnya, Syifa baca Twitter Ade Sara. Syifa komplain kepada Hafitd 'kok kamu masih ada hubungan dengan Ade?'," kata Syafri menirukan ucapan Syifa, saat dihubungi wartawan, Jumat (4/4/2014).

Setelah dikomplain, Hafitd ingin membuktikan bahwa mereka memang sudah tidak ada hubungan apa-apa. Saat itu, Hafitd melontarkan niatnya menculik Ade Sara.

"Ya, udah, nanti saya cari orang culik dia," ucap Syafri, menirukan ucapan Hafitd.

Namun, lanjutnya, kemudian Hafitd berubah pikiran. Dia memutuskan untuk melakukan sendiri penculikan tersebut.

"Kata Hafitd, 'ya sudah, gue sendiri yang ngelakuin'. Lalu, Syifa bilang, 'aku ikut' karena Syifa ingin meng-clear-kan masalah," ujar Syafri.

Setelah itu, Hafitd dan Syifa pun melakukan penculikan kepada Ade Sara dengan memilih waktu ketika Sara kursus.

Di tengah perjalanan, kata Syafri, sebenarnya Syifa berencana untuk membatalkan, tetapi ditolak oleh Hafitd. "Mau menuju tempat lesnya Sara, Syifa bilang 'udah batalin aja', lalu Hafitd bilang 'ah tanggung'," tutur Syafri.

Selanjutnya, terjadilah penculikan tersebut. Ade Sara dibawa dari Stasiun Gondangdia. Kemudian di dalam mobil Kia Visto milik Hafitd, dia disiksa hingga meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com