Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pemindahan TPS Pinus Elok, Ini Jawaban KPU Jaktim

Kompas.com - 06/04/2014, 21:17 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Timur membenarkan adanya  pemindahan salah satu tempat pemungutan suara (TPS) di rusun Pinus Elok, Jakarta Timur.  Pemindahan tersebut dilakukan karena KPU mesti menyediakan TPS bagi warga di tempat asal yang belum direlokasi.

Ketua Pokja Pendataan Pemilih KPU Jakarta Timur, Wage Wardana menyatakan, warga di Pedongkelan Jakarta Timur yang telah direlokasi di rusun Pinus Elok memiliki empat TPS asal di Pedongkelan yakni TPS 164 sampai dengan TPS 167.

Namun, lanjutnya, seiring kebijakan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo merelokasi warga setempat dari Pedongkelan, empat TPS tersebut kemudian dipindahkan bagi warga di rusun tersebut.

"Tetapi, realisasinya ternyata kebijakan memindahkan warga itu tidak seluruhnya. Konsultasi yang dihadiri berbagai pihak, ada dari pihak wali kota dan warga, dua TPS di Pinus Elok itu dikembalikan lagi ke Pedongkelan," kata Wage, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (6/4/2014).

Wage menambahkan relokasi yang tidak menyeluruh tersebut ternyata masih menyisakan 834 pemilih yang masih berada di Pedongkelan. Oleh karenanya, dua TPS dikembalikan bagi ratusan warga yang masih menetap di Pedongkelan.

TPS yang dikembalikan tersebut yakni TPS 165 dari rusun Pinus Elok A dan TPS 166 dari rusun Pinus Elok B. Pihaknya mengakui, pemindahan TPS tersebut berdampak bagi warga yang telah direlokasi di rusun dan terdaftar pada dua TPS yang dikembalikan ke lokasi awal.

Meski demikian, pihaknya tetap mengakomodasi semua warga Pinus Elok yang terdampak akibat pemindahan dua TPS tersebut. Caranya yakni dengan membuat daftar pemilih khusus agar mereka tetap bisa melakukan pencoblosan.

"Bisa dengan DPK, jadi warga tetap punya hak mencoblos. Kalau syaratnya, menurut undang-undang (untuk DPK) yaitu warga yang ber-KTP. Jadi, tetap kami usahakan mereka bisa untuk mencoblos," ujar Wage.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com