JAKARTA, KOMPAS.com -- Belasan orang yang didominasi kaum ibu mendatangi Kantor DPP Demokrat di Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (11/4/2014) siang. Mereka menuntut upah sebagai saksi di tempat pemungutan suara untuk Partai Demokrat yang tak kunjung dibayar.
"Kita hanya perjuangkan hak mereka (saksi). Kerja dari pagi sampai lembur. Ada yang sampai jam 3 pagi," ujar Iyan saat ditemui di depan kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat.
Iyan merupakan koordinator TPS Kelurahan Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Ia mengatakan, saksi dijanjikan menerima upah sebesar Rp 160.000 per orang dari salah seorang calon anggota DPRD DKI Jakarta dari Partai Demokrat. Dari 38 TPS yang terdapat di Kelurahan Karet Tengsin, baru 11 TPS yang dibayar penuh.
"Baru dibayar uang mukanya Rp 50.000. Sisanya kita sudah minta, tapi enggak dikasih," ujarnya.
Salah seorang saksi, Dian, mengatakan bahwa caleg tersebut berjanji akan membayar mereka asalkan memilih caleg tersebut pada pemilu legislatif, Rabu (9/4/2014) kemarin. Ia menambahkan, seharusnya caleg itu membayar para saksi sebelum mereka menyerahkan lembar C1.
"Kalau yang enggak nyoblos, enggak dibayar. Kan kasian banyak ibu-ibu yang saksi," kata Dian, saksi dari TPS 27, Karet Tengsin.
Kehadiran demonstran di kantor DPP Demokrat tidak lama. Seorang staf DPP menyuruh mereka untuk langsung mengajukan protes ke kantor DPD Partai Demokrat di Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.