Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perintah Jokowi Tak Diacuhkan PT Jakpro

Kompas.com - 18/04/2014, 22:56 WIB
Nadia Zahra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perintah Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo belum ditanggapi oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro), untuk mendatangkan alat berat berupa ekskavator di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Jumat (18/4/2014).

Hal tersebut diperjelas oleh seorang petugas keamanan Waduk Pluit bernama Ismail. Ia mengatakan bahwa alat berat pendukung upaya normalisasi waduk tidak satu pun berada di lokasi tersebut, padahal sebelumnya sudah diinstruksikan oleh Jokowi.

"Iya Pak Jokowi bilang begitu ya? Tapi setahu saya selama jaga lokasi di sini, belum ada satu pun ekskavator," ucap Ismail saat ditemui di lokasi.

Selain itu petugas keamanan lainnya mengaku tidak tahu kapan alat berat atau ekskavator akan didatangkan ke lokasi Waduk Pluit.

"Saya juga kurang tau kapan dateng alat berat ke sini. Dari atasan juga belum ngabarin sih," kata Doni kepada Kompas.com.

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo terkejut, setelah mengetahui di lokasi Waduk Pluit tidak ada pendukung alat berat berupa ekskavator. Kemudian ia memerintahkan PT Jakpro untuk menaruh alat berat agar upaya normalisasi waduk segera selesai, saat kunjungannya pada Minggu (13/4/2014) sore.

Dari pantauan Kompas.com, sepanjang pemandangan di Waduk Pluit, hanya tampak beberapa rakit sekitar 2 buah. Masing-masing rakit terdapat tiga petugas kebersihan berseragam oranye dari Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Adapun aktivitas mereka menyisir area waduk dan membersihkan dari segala sampah, lumut dan tumbuhan merambat lainnya.

Kemudian di lokasi tersebut terhubung pula oleh Taman Kota Waduk Pluit, yang sepi pengunjung. Namun terdapat sekitar 10 pedagang kaki lima (PKL) menjajakan berbagai minum dan makanan ringan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com