Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Hentikan Renovasi 18 Sekolah

Kompas.com - 21/04/2014, 18:02 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, membangun kembali sekolah-sekolah yang sudah tidak laik akan jauh lebih baik daripada harus merenovasi. Karena itu, ia menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak akan melanjutkan proyek renovasi terhadap 18 bangunan sekolah tidak laik yang telah terhenti sejak Juni 2013.

Menurutnya, hal tersebut telah sesuai dengan instruksi gubernur yang berdasarkan pada standar baru yang ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Dengan pertimbangan itu, daripada direnovasi tapi tidak sesuai standar, lebih baik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta langsung membangun baru sekolah-sekolahnya," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (21/4/2014).

Selain itu, agar lebih efektif, Basuki mengatakan bahwa beberapa sekolah nantinya akan digabungkan ke dalam satu tempat. Menurutnya, sekolah-sekolah negeri di Jakarta yang mengalami kerusakan, rata-rata memiliki lahan yang cukup luas.

Dengan demikian, lanjutnya, bila SD hingga SMA bisa digabung ke dalam satu lokasi, maka nantinya lahan sekolah yang lama bisa digunakan untuk lokasi pembangunan rumah susun. "Kita juga ingin mengembalikan lagi sistem rayonisasi di tiap-tiap sekolah. Jadi orang tua tidak perlu lagi mencari lokasi yang jauh untuk tempat sekolah anak-anaknya," ucap pria yang akrab disapa Ahok itu.

Menurut pemberitaan salah satu koran nasional terbitan hari ini, ada 18 sekolah di Jakarta yang proses renovasinya mengalami mangkrak, di antaranya SMKN 2 dan di SMAN 55. Di kedua sekolah tersebut, proses renovasi telah terhenti sejak pertengahan 2013 dan tidak lagi dilanjutkan pada 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com