Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Tewasnya Seorang Tersangka Kasus JIS

Kompas.com - 26/04/2014, 23:44 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Azwar, salah seorang tersangka kasus pelecehan seksual di Jakarta International School (JIS), yang meninggal dunia diduga kuat minum cairan pembersih kamar mandi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, setelah melakukan olah tempat kejadian perkara di toilet, pada sisi tubuh korban ditemukan botol pembersih kamar mandi dan pewangi kamar dalam keadaan terbuka tutupnya.

"Cairannya berceceran. Diduga tersangka meminum cairan tersebut untuk bunuh diri," kata Rikwanto, Sabtu (26/4/2014).

Menurut Rikwanto, Azwar tengah menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus pelecehan seksual di JIS. Bersama tersangka lain sebelumnya, Aw, Ag, Za, Sy dan Af. Azwar, kata Rikwanto, merupakan tersangka keenam.

"Dia datang sekitar pukul 04.00 WIB di unit PPA Polda Metro Jaya. Selanjutnya penyidik melakukan interview terhadap tersangka sampai dengan pukul 05.00 WIB dan lanjut istirahat sampai dengan pukul 10.00 WIB. Kemudian sekitar pukul 11.55 wib Azwar minta izin ke kamar mandi utk BAB," papar Rikwanto.

Azwar, kemudian diantar ke kamar mandi oleh Brigadir Ariston dan seorang petugas harian lepas. Namun, setelah lima menit berada di dalam kamar mandi, petugas merasa curiga karena terdengar suara seperti orang ngorok dari dalam toilet.

"Lalu Brigadir Ariston memanggil Bripka Hari untuk membantu mendobrak(pintu toilet). Bripka Hari mendobrak pintu, ternyata tubuh Azwar sudah melintang di lantai toilet," ujar Rikwanto.

Selanjutnya petugas membawa Azwar ke bidang kedokteran dan kesehatan (Biddokkes) Polda Metro Jaya untuk dilakukan pertolongan pertama. Sekitar 15 menit kemudian dia dirujuk ke RS Polri Kramat Jati.

"Sekitar pukul 18.00 WIB penyidik mendapar kabar dari rumah sakit bahwa yang bersangkutan telah meninggal dunia," pungkas Rikwanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com