Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lihat Rekonstruksi, Tante Dimas Lempari Tersangka dengan Botol

Kompas.com - 06/05/2014, 14:14 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Isak tangis terdengar dari rombongan keluarga Dimas Dikita Handoko (19) saat menyaksikan rekonstruksi penganiayaan yang menewaskan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) tersebut, Selasa (6/5/2014) siang.

Rekonstruksi itu dilakukan di lokasi penganiayaan oleh sejumlah mahasiswa senior STIP terhadap adik kelas mereka, yakni di sebuah rumah di Jalan Kebon Baru, Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

Ibunda korban, Rukita Harnayanti, dan tante korban, Juli Raihan, terus menangis, sementara sejumlah warga berusaha menenangkan mereka.

Di tengah isak tangisnya, Juli sempat mengatakan kepada Rukita, "Datang ke sini (Jakarta) hanya untuk menjemput jasad."

Sesekali Juli ikut menengok ke lantai 2 untuk melihat proses rekonstruksi penganiayaan yang dilakukan secara tertutup tersebut.

Ketika ketujuh tersangka keluar dari tempat rekonstruksi, ibunda korban langsung histeris melihat wajah para tersangka. Tante korban juga sempat melemparkan botol air minum kepada para tersangka.

Saat hendak masuk ke mobil seusai rekonstruksi, mereka ditanya apakah menyesal telah menganiaya hingga mengakibatkan tewasnya seseorang, salah satu tersangka menggelengkan kepala. Hal itulah yang membuat geram keluarga Dimas.

Sementara itu, salah satu adegan rekonstruksi adalah ketika Dimas jatuh pingsan. Teman-teman seangkatan Dimas, yang juga dianiaya, panik dan berusaha menolongnya dengan memberi napas buatan. Namun, para senior hanya berdiam diri. Tidak satu pun bergerak untuk menolong Dimas.

Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan tujuh tersangka yang semuanya merupakan kakak kelas Dimas, yakni ANG, FACH, AD, Satria, Widi, Dewa, dan Arif, dijerat dengan Pasal 353 KUHP dan Pasal 351 ayat 2 KUHP tentang penganiayaan menyebabkan orang lain meninggal dunia dengan ancaman hukuman penjara 9 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com