"Saya lock saja, sudah tidak ada pembelian bus lagi tahun ini daripada beli bus barang jelek lagi seperti kemarin (berkarat)," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (12/5/2014).
Pada APBD 2014, Dinas Perhubungan DKI telah mengusulkan anggaran hingga Rp 3,2 triliun. Rencananya, pembelian bus itu akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem e-catalog oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP). Menurut dia, pengadaan bus tahun ini telah mengarahkan untuk membeli barang dengan merek tertentu, padahal telah menggunakan e-catalog.
"Kalau begitu, namanya titip menitip lelang. Kalau e-catalog, kita pilih merek apa, tawar-menawar, dan putuskan. Lebih baik, kita tunggu saja sampai tahun depan, Mercedes Benz masuk daftar e-catalog," kata Basuki.
Sementara itu, terkait penetapan mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono menjadi tersangka oleh Kejaksaan Agung, Basuki lebih menyerahkan perihal tersebut kepada hukum. Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, lanjut dia, Pristono tetap menjadi PNS DKI dan menjabat sebagai Wakil Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).
"Aku enggak pernah mengharapkan orang masuk penjara. Kalau sudah jadi tersangka, terus jadi tim gubernur, tidak apa-apa kan," kata Basuki.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.