"Saya ngomong sejujur-jujurnya. Saya lihat Pak Bimo pertama kali di teras Balaikota," kata Pristono saat memberikan keterangan di Ruang TGUPP, Balaikota Jakarta, Selasa (13/5/2014).
Saat itu, lanjut dia, Bimo datang ke Balaikota Jakarta didampingi oleh Ketua Umum Kopaja, Nanang Basuki. Mereka berencana menghadap Jokowi. Sementara Pristono bersama jajaran pejabat Dinas Perhubungan DKI lainnya juga ingin bertemu Jokowi perihal perkembangan transportasi Ibu Kota. Saat itu, mereka tidak saling mengenal satu sama lain.
"Tapi, Pak Gubernur saat itu mau keluar ada acara. Akhirnya, Pak Gubernur bilang ke Pak Bimo, 'Kamu ke Pak Pris saja tentang apa yang mau diutarakan'. Orangnya (Bimo) sopan sekali dan lugu khas orang Jawa," kata Pristono seraya menirukan apa yang disampaikan Jokowi saat itu.
Setelah itu, hubungan Pemprov DKI dengan Bimo berlanjut ketika mantan tim sukses Jokowi di Solo itu berniat membantu mendatangkan pengunjung ke Blok G, Pasar Tanah Abang, tahun lalu. Menurut Pristono, Bimo sampai menyewa bus untuk mendatangkan sejumlah pengunjung ke Blok G.
"Baik enggak tuh? Dia menyewa bus mendatangkan pengunjung. Dikasih kupon juga supaya belanja di situ, pedagangnya jadi enggak lari," ujar Pristono membela Bimo.
Pada 12 Maret 2014 lalu, Bimo pernah berkunjung ke Balaikota Jakarta. Ia juga mengaku kenal dengan Pristono. Kendati demikian, ia mengaku baru mengenal Pristono lebih dekat saat ikut berpartisipasi dalam pembangunan Pasar Blok G Tanah Abang.
"Kenal beliau (Pristono) saat di Jakarta, pas nyegat Pak Jokowi. Terus saya bilang ke Pak Pristono, 'Pak, ini ada ide bagus tentang solusi mengatasi kemacetan'," kata Bimo saat itu.
Kini, Pristono ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek pengadaan bus transjakarta dan BKTB pada Dinas Perhubungan DKI Jakarta tahun 2013 senilai Rp 1,5 triliun oleh oleh Kejagung. Penetapan Pristono sebagai tersangka berdasarkan surat perintah penyidikan nomor: Print-32/F.2/Fd.1/05/2014 tertanggal 9 Mei 2014.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.