Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Kenalkan Michael Bimo kepada Udar Pristono

Kompas.com - 13/05/2014, 13:57 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengaku pertama kali mengenal Michael Bimo Putranto di teras Balaikota Jakarta. Kala itu, keduanya sama-sama hendak bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

"Saya ngomong sejujur-jujurnya. Saya lihat Pak Bimo pertama kali di teras Balaikota," kata Pristono saat memberikan keterangan di Ruang TGUPP, Balaikota Jakarta, Selasa (13/5/2014). 

Saat itu, lanjut dia, Bimo datang ke Balaikota Jakarta didampingi oleh Ketua Umum Kopaja, Nanang Basuki. Mereka berencana menghadap Jokowi. Sementara Pristono bersama jajaran pejabat Dinas Perhubungan DKI lainnya juga ingin bertemu Jokowi perihal perkembangan transportasi Ibu Kota. Saat itu, mereka tidak saling mengenal satu sama lain.

"Tapi, Pak Gubernur saat itu mau keluar ada acara. Akhirnya, Pak Gubernur bilang ke Pak Bimo, 'Kamu ke Pak Pris saja tentang apa yang mau diutarakan'. Orangnya (Bimo) sopan sekali dan lugu khas orang Jawa," kata Pristono seraya menirukan apa yang disampaikan Jokowi saat itu. 

Setelah itu, hubungan Pemprov DKI dengan Bimo berlanjut ketika mantan tim sukses Jokowi di Solo itu berniat membantu mendatangkan pengunjung ke Blok G, Pasar Tanah Abang, tahun lalu. Menurut Pristono, Bimo sampai menyewa bus untuk mendatangkan sejumlah pengunjung ke Blok G.

"Baik enggak tuh? Dia menyewa bus mendatangkan pengunjung. Dikasih kupon juga supaya belanja di situ, pedagangnya jadi enggak lari," ujar Pristono membela Bimo. 

Pada 12 Maret 2014 lalu, Bimo pernah berkunjung ke Balaikota Jakarta. Ia juga mengaku kenal dengan Pristono. Kendati demikian, ia mengaku baru mengenal Pristono lebih dekat saat ikut berpartisipasi dalam pembangunan Pasar Blok G Tanah Abang.

"Kenal beliau (Pristono) saat di Jakarta, pas nyegat Pak Jokowi. Terus saya bilang ke Pak Pristono, 'Pak, ini ada ide bagus tentang solusi mengatasi kemacetan'," kata Bimo saat itu.

Kini, Pristono ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek pengadaan bus transjakarta dan BKTB pada Dinas Perhubungan DKI Jakarta tahun 2013 senilai Rp 1,5 triliun oleh oleh Kejagung. Penetapan Pristono sebagai tersangka berdasarkan surat perintah penyidikan nomor: Print-32/F.2/Fd.1/05/2014 tertanggal 9 Mei 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com