Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Rencana Pemerintah Kota Bekasi Tanggulangi Darurat Sampah

Kompas.com - 16/05/2014, 09:41 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi mengaku sudah memiliki rencana khusus untuk menanggulangi masalah sampah yang sudah darurat. Rencana itu harus segera direalisasikan sebab lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu sudah tidak bisa menampung sampah warga Bekasi.

"Ada beberapa rencana yang kami pikir dapat menjadi jalan keluar mengatasi TPA kita yang sudah tidak mampu menampung sampah lagi," ujar Sekretaris Dinas Kebersihan Hany Sys di Balai Patriot Bekasi, Jumat (16/5/2014).

Pemerintah Kota Bekasi akan mengaktifkan zona-zona baru untuk lahan pembuangan sampah, yakni dengan mengaktifkan kembali TPA Sumur Batu zona 1 dan zona 2 yang sudah lama tidak diaktifkan. Selain itu, zona 5d yang memiliki luas 1,3 hektar juga sudah disiapkan.

Untuk mengaktifkan zona 5d, Pemkot Bekasi telah menganggarkan dana sebesar Rp 6 miliar untuk mengaktifkannya. Zona tersebut mampu mengatasi masalah sampah di Bekasi selama dua bulan ke depan.

Selain membuka zona baru, Pemerintah Bekasi juga akan melakukan pembebasan lahan secara bertahap. Idealnya, sebuah TPA memiliki luas 20 hektar hingga 50 hektar. Sedangkan luas lahan milik Bekasi hanya 13 hektar.

Pemerintah Bekasi memiliki target melalukan perluasan lahan sebanyak satu hektar per tahun. Lahan yang dibebaskan bisa berasal dari tanah warga atau perusahaan. Agar lahan TPA milik Bekasi dapat meluas sedikit demi sedikit.

Tak hanya itu, Dinas Kebersihan Kota Bekasi juga memiliki wacana untuk membeli mesin insinerator. Mesin insinerator adalah mesin yang mampu membakar sampah dalam skala besar.

Menurut Hany, mesin tersebut dapat mengurangi kuota sampah di TPA sebanyak 6-10% per harinya. Perkiraan harga yang akan dikeluarkan untuk mesin ini terhitung besar yaitu sebanyak Rp 1,3 triliun. Namun, dia mengatakan, jumlah itu justru lebih murah daripada biaya untuk memperbanyak lahan.

Hany juga mengatakan, Dinas Kebersihan akan bekerja sama dengan Jepang untuk pengadaan mesin ini. Namun, pengadaan mesin ini masih wacana. Dinas Kebersihan akan menawarkan wacana ini kepada jajaran DPRD Kota Bekasi yang baru kelak.

"Nanti kita ajukan dulu. Tapi ke DPRD yang baru, karena ini kan baru saja selesai pengumuman anggota legislatif yang lolos yah," ujarnya.

Mengenai rencana untuk membuang sampah ke lahan DKI, Hany mengatakan, hal tersebut belum perlu. Menurutnya, itu adalah jalan keluar terakhir apabila Pemerintah Bekasi sudah tidak mampu lagi mengatasi sampahnya. "Belum perlu. Itu solusi terakhir jika kita benar-benar tidak mampu lagi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com