Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tawuran Pelajar Berada di Tempat dan Waktu yang Salah

Kompas.com - 21/05/2014, 12:04 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Perkelahian antarpelajar kerap kali memakan korban. Tidak jarang korbannya bukan yang terlibat dalam perkelahian tersebut.

"Sering kali yang menjadi korban bukan yang terlibat tawuran, melainkan teman sekolah yang baik-baik, tetapi di tempat yang salah. Dia nggak siap lari, jatuh, jadi meninggal," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, Rabu (21/5/2014).

Hal ini, lanjut Rikwanto, sebenarnya bisa dihindari asal setiap pelajar berhati-hati dan menghindari jalur pulang atau berangkat sekolah yang biasa dijadikan tempat nongkrong pelajar yang berpotensi memicu tawuran.

"Hindari jalur tawuran, jarang sekali pulang langsung tawuran. Biasanya, nongkrong dulu, jegat di mana, baru terjadi," ujarnya.

Dalam hal ini, papar Rikwanto, orangtua perlu berperan untuk mengontrol anak-anak mereka pada saat jam berangkat maupun pulang sekolah. "Sebenarnya, ini nggak perlu terjadi jika tiap-tiap orangtua peduli dengan putra-putranya," katanya.

Seperti diberitakan, perkelahian antarpelajar terjadi di flyover Jalan Letjen Soeprapto, Jakarta Pusat, Senin (19/5/2014) sekitar pukul 15.00. Perkelahian tersebut melibatkan SMK Boedi Oetomo dan SMK Taman Siswa yang bergabung dengan siswa SMK Poncol 65.

Tawuran itu menewaskan Aditya (16), pelajar SMK 1 Boedi Oetomo. Kasus ini  ditangani Polsek Senen bekerja sama dengan Reskrim Polres Jakarta Pusat. Polisi telah mengamankan dua pelajar yang diduga sebagai pelaku yang menewaskan Aditya. "Itu kita dalami. Dia bagian dari kerumunan itu atau bukan," kata Rikwanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com