"Sering kali yang menjadi korban bukan yang terlibat tawuran, melainkan teman sekolah yang baik-baik, tetapi di tempat yang salah. Dia nggak siap lari, jatuh, jadi meninggal," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto, Rabu (21/5/2014).
Hal ini, lanjut Rikwanto, sebenarnya bisa dihindari asal setiap pelajar berhati-hati dan menghindari jalur pulang atau berangkat sekolah yang biasa dijadikan tempat nongkrong pelajar yang berpotensi memicu tawuran.
"Hindari jalur tawuran, jarang sekali pulang langsung tawuran. Biasanya, nongkrong dulu, jegat di mana, baru terjadi," ujarnya.
Dalam hal ini, papar Rikwanto, orangtua perlu berperan untuk mengontrol anak-anak mereka pada saat jam berangkat maupun pulang sekolah. "Sebenarnya, ini nggak perlu terjadi jika tiap-tiap orangtua peduli dengan putra-putranya," katanya.
Seperti diberitakan, perkelahian antarpelajar terjadi di flyover Jalan Letjen Soeprapto, Jakarta Pusat, Senin (19/5/2014) sekitar pukul 15.00. Perkelahian tersebut melibatkan SMK Boedi Oetomo dan SMK Taman Siswa yang bergabung dengan siswa SMK Poncol 65.
Tawuran itu menewaskan Aditya (16), pelajar SMK 1 Boedi Oetomo. Kasus ini ditangani Polsek Senen bekerja sama dengan Reskrim Polres Jakarta Pusat. Polisi telah mengamankan dua pelajar yang diduga sebagai pelaku yang menewaskan Aditya. "Itu kita dalami. Dia bagian dari kerumunan itu atau bukan," kata Rikwanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.