Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klaim Kartu Jakarta Sehat Sukses, Jokowi Ingin Ada Kartu Indonesia Sehat

Kompas.com - 28/05/2014, 06:12 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden yang diusung poros Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo, bertutur soal kisah sukses Kartu Jakarta Sehat (KJS). Dia pun punya keinginan sukses KJS ini bisa "naik kelas" menjadi Kartu Indonesia Sehat.

"Operasi, cuci darah, semua dilayani," kata Jokowi saat mengisi sambutan Rakernas PP Muslimat NU, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (27/5/2014). "Bagaimana dengan keluarga yang tidak mampu?" lanjut dia dengan pertanyaan retoris.

Jokowi mengatakan saat ini ada 3,5 juta penduduk yang telah memiliki KJS. Selain mendapat pelayanan di rumah sakit, pemilik KJS juga berhak berobat ke Puskesmas secara gratis.

"(KJS) Ini secara real dibutuhkan. Ke rumah sakit, biaya operasi sampai Rp 100-200 juta di Jakarta," ujar Jokowi. Dia pun bertutur tentang pengalamannya pada masa permulaan KJS bergulir.

Pada 2013, kata Jokowi, KJS sempat dituding DPR sebagai penyebab rumah sakit penuh dan kamar perawatan tak mampu lagi menampung pasien. "(Padahal) bukan kartunya yang keliru. Yang keliru, masyarakat tidak diberi solusi konkret sejak lama."

Sebelum ada KJS, lanjut Jokowi, banyak warga Jakarta yang sakit tapi tak mampu berobat karena kesulitan biaya. Mereka terpaksa berdiam di rumah selama bertahun-tahun. Setelah KJS terbit, pasien yang semula menumpuk di rumah kemudian berbondong-bondong ke rumah sakit.

"Kalau Kartu Jakarta Sehat bisa dinaikkan jadi Kartu Indonesia Sehat, masyarakat paling tidak kekhawatiran saat sakit bisa dihilangkan," ujar Jokowi yang bersambut riuh sorakan dari peserta Rakernas PP NU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com