Yoga menjelaskan, beberapa tahun lalu sempat ada rencana untuk mendekatkan kedua halte tersebut demi mempermudah kenyamanan penumpang yang ingin melakukan transit dari Koridor I ke Koridor IX, maupun sebaliknya.
"Dulu pernah mau didekatkan. Jadi, Halte Benhil-nya mau dipindah ke kolong Jembatan Semanggi," katanya kepada Kompas.com, Selasa (27/5/2014).
Namun, kata Yoga, rencana tersebut mendapat penentangan dari salah seorang profesor tata kota yang menilai Jembatan Semanggi merupakan jembatan keramat sehingga tidak boleh ada bangunan apa pun yang dibangun di lokasi tersebut.
"Jadi, ada profesor yang menentang karena menurutnya Jembatan Semanggi itu keramat, daerah steril yang bebas dari bangunan apa pun. Jadi, demi menjaga kemurnian Jembatan Semanggi, dikorbankanlah haltenya jadi (jauh) seperti itu," kata Yoga tanpa menyebutkan orang yang ia maksud.
Halte Benhil merupakan halte yang berada di Koridor I, sementara Halte Semanggi berada di Koridor IX. Kedua halte tersebut digunakan oleh para pengguna bus transjakarta yang ingin melakukan transit dari Koridor I ke Koridor IX, maupun sebaliknya.
Namun, jarak kedua halte tersebut cukup jauh, yakni mencapai 200-300 meter. Hal ini mengakibatkan penumpang harus berjalan kaki 5-8 menit, yang tentu saja cukup menguras fisik hanya untuk berpindah dari halte ke halte.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.