Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Waspadai Ponsel Palsu

Kompas.com - 31/05/2014, 20:47 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jika ingin membeli ponsel atau smartphone baru, sebaiknya anda perlu lebih berhati-hati. Perdagangan ponsel rakitan kini semakin marak terjadi. Hal ini tak hanya terjadi di kios-kios kecil, tetapi juga di pusat-pusat perbelanjaan ternama.

Tidak mengherankan apabila kualitas suatu ponsel bermerek tidak sebanding dengan harga yang ditawarkan. Pada Sabtu (31/5/2014), Kepolisian Resor Jakarta Utara, berhasil mengungkap jaringan perakit dan penjual ponsel palsu yang diketahui telah melakukan aksinya selama lebih dari satu tahun terakhir.

"Dari keterangan pelaku, ponsel rakitan dengan label palsu tersebut telah diedarkan dan dijual ke seluruh Indonesia," ujar Kapolres Jakarta Utara, Komisaris Besar Muhammad Iqbal, saat ditemui di halaman Polres Jakut, Sabtu (31/5/2014).

Beberapa merek dan jenis ponsel rakitan palsu yang berhasil ditemukan polisi adalah BlackBerry, iPhone, dan Samsung. Jika dilihat, sekilas ponsel rakitan tersebut akan sangat mirip dengan ponsel asli yang bersertifikasi resmi dari Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi (Ditjen Postel).

Kepala Satuan Resere dan Kriminal Polres Jakut, Ajun Komisaris Besar Daddy Hartadi, menjelaskan beberapa hal yang perlu diperhatikan sewaktu membeli ponsel. Hal ini, misalnya, logo dan merek ponsel pada kardus pembungkus. Jika dilihat secara seksama, logo pada kotak ponsel tiruan terlihat buram. Tekstur logo pun kasar.

Pada bagian dalam dus, plastik mika yang digunakan dalam ponsel rakitan biasanya lebih tipis dan mudah rusak. Pasalnya, pelaku membuat sendiri plastik mika tersebut. Perhatikan juga kode sertifikasi dari Ditjen Postel. Seharusnya, stiker berisi kode DJPT akan tertera di luar dan di dalam dus.

Menurut Daddy, nomor kode DJPT setiap ponsel akan berbeda satu dengan yang lain. Bahkan, menurut Daddy, pelaku perakit ponsel tersebut juga memalsukan International Mobile Equipment Identity (IMEI). Nomor tersebut biasanya terletak di bawah baterai.

"Kalau untuk DJPT dan IMEI bisa langsung cek sebelum membeli. Jadi bisa diketahui asli atau tidak," ujar Daddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com