Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Satu Arah JLNT Antasari Selamatkan Banyak Kendaraan Pribadi

Kompas.com - 05/06/2014, 12:47 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberlakuan sistem satu arah jalan layang non-tol (JLNT) Antasari dari arah Cilandak menuju Blok M dipandang sebagai upaya penertiban yang akan mengatasi kemacetan akibat tingginya arus kendaraan yang melalui jalur tersebut.

"Itu upaya penertiban lalu lintas sudah betul. Dia akan menyelamatkan lebih banyak kendaraan pribadi yang melalui jalur tersebut terutama pada pagi hari," kata pengamat transportasi dari Universitas Indonesia, Ellen Tangkundung saat dihubungi, Kamis (5/6/2014).

Dengan diberlakukannya sistem satu arah, lanjutnya, akan membuat arus lalu lintas di sekitar TB Simatupang dan Antasari akan lancar. "Dia akan mengurai macet di TB simatupang dan di Antasari itu akan lebih lancar karena dilalui oleh dua lajur," tambahnya.

Namun, dia mengingatkan untuk memerhatikan persimpangan yang akan dilalui kendaraan yang masih pada satu arus jalur pada JLNT tersebut, misalnya di Jalan Wijaya dan persimpangan Walikota Jakarta Selatan. Sebab, di sana merupakan muara kendaraan yang melalui jalan layang tersebut.

"Tetapi di jalan layang itu, akan lambat di persimpangan. Jalan layang itu kan turun dan turunnya itu di dua tempat. Satu di Wijaya dan satu lagi di perempatan Walikota, dan turunnya di situ harus sangat diperhatikan," kata Ellen.

"Untuk pagi hari jadi harus ada penyesuaian harus ada petugas atau polisi yang mengatur di perempatan itu karena akan lebih banyak mobil yang lewat. Bila tidak, tidak akan mengurai kemacetan (di persimpangan)," katanya lagi.

Dia pun mengkhawatirkan, kemacetan pada persimpangan itu juga terjadi lantaran adanya pertemuan kendaraan yang melawati jalur reguler dengan kendaraan yang melalui jalan layang.

"Kalau jalur biasa tidak begitu masalah. Dari jalur di bawah tidak begitu masalah karena kendaraan yang melalui jalur itu sedikit. Hanya saja ketika ada pertemuan di simpang dari jalan arah Cilandak ke Blok M di pagi hari, itu yang menjadi masalah," tegasnya.

Sistem satu arah di JLNT Antasari akan mulai di uji coba Jumat (6/6/2014) esok. Ini merupakan kerjasama Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya bersama Dinas Perhubungan DKI untuk mengurai kemacetan lalu lintas akibat tingginya volume kendaraan yang melintas.

Pelaksanaan sistem satu arah dilakukan pada jam orang berangkat kantor pagi hari, yaitu pukul 06.00 - 09.00.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com