Pantauan Kompas.com, Selasa (17/6/2014) sore, ratusan petugas disebar untuk melakukan penjagaan di sepanjang kawasan Cipinang Besar Selatan di Jatinegara hingga kawasan KBT di Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur.
Petugas gabungan yang berjaga melarang pedagang menggelar barang dagangan mereka. Kondisi ini membuat para pedagang yang membawa barang dagangan dengan mobil bak dan sepeda motor terpaksa tidak menurunkan dagangan.
Petugas juga melakukan partoli di sepanjang jalan KBT menggunakan mobil Satpol PP. Sebagian pedagang kemudian terlihat beralih ke kawasan pintu masuk Perumahan Cipinang Indah yang terhubung dengan jalan inspeksi KBT. Sebagian pedagang mengaku bingung dengan penertiban dari petugas ini.
"Saya bingung kita enggak boleh jualan lagi. Kita juga enggak tahu kenapa," kata Slamet kepada wartawan saat ditemui di lokasi, Selasa sore.
Pria yang menjual berbagai jenis dagangan pakaian ini mengatakan, usahanya tersebut merupakan satu-satunya sumber penghasilannya. Dirinya berharap petugas memberikan kelonggaran bagi para pedagang, khususnya hingga Lebaran mendatang.
"Ya kita minta jangan dulu ditertibkan. Kasih kita kesempatan buat cari rezeki. Ini kan sudah mau puasa dan Lebaran. Kalau dilarang jualan terus kita makan apa?" ujar Slamet.
Kepala Seksi Operasi Satpol PP Jakarta Timur Agus Sidiki mengatakan, kegiatan kali ini masih tahapan sosialisasi kepada para pedagang. Agus mengatakan, rencananya larangan berjualan tersebut akan diberlakukan hingga Kamis (19/6/2014).
"Sekarang ini masih sosialisasi langsung ke pedagang supaya tidak berjualan di sepanjang KBT. Dengan tindakan pengaman ini jadi lebih efektif," ujar Agus.
Setelah itu, setelah tahap sosialisasi usai, pihaknya akan mengambil tindakan berupa penertiban bagi PKL yang masih membandel. "Kalau Jumat sudah diambil tindakan bagi yang melanggar," ujarnya.
Menurut catatannya, sekitar 1.600 PKL menjajakan jualan mereka di sepanjang jalur KBT mulai Cipinan Besar Selatan hingga Pondok Kopi. Keberadaan mereka dianggap menggangu ketertiban umum.
Ia mengatakan, sosialisasi dilakukan karena banyaknya keluhan warga terhadap PKL. Pasalnya, PKL yang berjualan kerap menyebabkan kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.