Pernyataan tersebut dilontarkan ketika Ketua Komisi A DPRD Bekasi Haeri Parani mempertanyakan soal standardisasi truk sampah DKI.
"Untuk truk sampah memang selama bertahun-tahun belum ada peremajaan," ujar Saptastri Ediningtyas dalam rapat MoU evaluasi sampah di kantor DPRD Bekasi, Rabu (25/6/2014).
Mendengar hal ini, Haeri Parani langsung menimpali dengan nada gusar. "Berarti, ini yang menyebabkan air lindi sampah itu menetes di jalan-jalan Bekasi. Ibu sudah kasih kita sampah. Pantas saja kotorlah ini Kota Bekasi," ujar Haeri Parani.
Selanjutnya, Saptastri mengatakan, Dinas Kebersihan DKI juga sedang berupaya meremajakan truk-truk sampahnya. Saptastri mengakui, truk-truk sampah DKI memang sudah tidak diperbarui selama 30 tahun. Namun, tahun ini, pihaknya akan meremajakan 146 truk.
Haeri Parani mengatakan, jam operasional truk sampah adalah malam hari dengan pertimbangan yang banyak, seperti menghindari bau yang berasal dari sampah yang dibawa.
Oleh karena itu, standardisasi truk sampah yang digunakan menjadi salah satu faktor penting. Truk harus tertutup dan tidak ada kebocoran air lindi yang menetes di jalan.
Kenyataan yang terjadi selama ini, truk sampah milik DKI sudah tidak memenuhi standar. Ditambah, truk tersebut melintas di jalan Bekasi pada siang hari. Oleh karena itu, air lindi menetes di jalan Bekasi pada siang hari dan menimbulkan bau.
Sebelumnya, DPRD Kota Bekasi mengundang Ahok sebagai Plt Gubernur untuk menghadiri rapat evaluasi MoU kerja sama soal sampah antara Pemprov DKI dan Pemerintah Bekasi. Namun, Ahok tidak hadir dan mengutus dinas kebersihan untuk hadir dalam rapat ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.