Basuki berpendapat, langkah yang seharusnya diambil adalah memperbaiki pola pembinaan. "Saya bilang ke Pak Kadis (Kepala Dinas Pendidikan Lasro Marbun), kegiatan pecinta alam jangan ditutup semuanya. Karena banyak LSM pecinta alam yang protes ke kita. Saya setuju distop sementara, sambil kita perbaiki. Tidak perlu kok pelatihan-pelatihan mental seperti itu," kata pria yang akrab disapa Ahok itu di Balaikota Jakarta, Kamis (3/7/2014).
Ahok berpendapat, kalaupun ingin mengadakan pelatihan mental, kegiatan itu sebaiknya tidak dilakukan oleh siswa senior, melainkan oleh tenaga profesional yang bisa berasal dari mahasiswa pecinta alam (mapala) maupun kalangan militer.
"Dititipin ke tentara aja kalau mau dilatih mental. Harusnya seperti itu. Sekarang kan ada komite sekolah. Jadi sekolah negeri itu jadi seperti miliknya komite. Mereka yang menentukan," jelasnya.
Dinas Pendidikan DKI berencana ingin menutup semua kegiatan ekstrakurikuler pasca tewasnya Arfiand Caesar Al Irhami (16), siswa kelas 1 SMAN 3 Jakarta yang diduga dianiaya saat mengikuti kegiatan pecinta alam di sekolah tersebut.
Arfiand meninggal dunia pada Jumat (20/6/2014) di Rumah Sakit MMC, Jakarta Selatan. Sebelumnya ia diketahui telah mengikuti pelatihan ekstrakulikuler pecinta alam selama satu minggu di Tangkuban Perahu, Jawa Barat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.