Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penertiban PKL dan Parkir Liar Tak Mempan di Tanah Abang

Kompas.com - 03/07/2014, 17:09 WIB
Desy Hartini

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengaku sudah melakukan penertiban dan parkir liar di kawasan Tanah Abang. Namun pada kenyataannya, PKL dan parkir liar masih membuat semrawut dan menimbulkan kemacetan di kawasan tersebut.

Staf Bidang Operasional Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Prasetyo, mengungkapkan, sejumlah aparat kepolisian, satpol PP, dan dinas perhubungan sudah melakukan penertiban para PKL dan parkir liar pada Kamis pagi.

"Untuk kawasan Tanah Abang apalagi daerah pasar itu memang kita sudah mulai tertibkan sejak tadi pagi. Termasuk parkir liar sudah mulai ditertibkan oleh beberapa petugas kami. Selain itu, para PKL yang dirasa mengganggu lalu lintas juga kami suruh pinggir ke tempat lain," kata Prasetyo kepada Kompas.com, Kamis (3/7/2014).

Pantauan Kompas.com, para pedagang kaki lima (PKL) masih mengambil lahan pejalan kaki. Kendaraan roda dua dan empat juga masih bebas parkir di pinggir jalan.

Salah seorang petugas keamanan pasar Blok G, Syachrony, mengungkapkan, lahan parkir di dalam gedung tidak memungkinkan kendaraan mobil, apalagi motor, untuk parkir di dalam.

"Sudah penuh. Makanya kita enggak mungkin maksain mobil dan motor yang banyak itu untuk parkir di dalam gedung. Ini mungkin juga salah satu efek dari jelang ramadhan makanya ramai dan macet," ujar Syachrony.

Maka, para juru parkir pun membuat parkiran sendiri di trotoar sekitar pasar tersebut. Sejumlah mobil maupun motor terlihat diparkirkan secara pararel sehingga menambah kemacetan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hendak Buang Air Kecil, Seorang Pemotor Tewas Tertancap Pagar di Kramat Jati

Hendak Buang Air Kecil, Seorang Pemotor Tewas Tertancap Pagar di Kramat Jati

Megapolitan
Nenek Korban Pencabulan di Tapos Diduga Tahu Aksi Bejat Si Kakek, tapi Malah Bersekongkol

Nenek Korban Pencabulan di Tapos Diduga Tahu Aksi Bejat Si Kakek, tapi Malah Bersekongkol

Megapolitan
Bawaslu DKI: CFD Tidak Boleh Digunakan untuk Aktivitas Politik atau Kampanye

Bawaslu DKI: CFD Tidak Boleh Digunakan untuk Aktivitas Politik atau Kampanye

Megapolitan
KRL Terkena Lemparan Batu akibat Tawuran di Kampung Bahari, Penumpang Dipastikan Aman

KRL Terkena Lemparan Batu akibat Tawuran di Kampung Bahari, Penumpang Dipastikan Aman

Megapolitan
Kisah Joki Tong Setan Pasar Malam, Rela Bertaruh Nyawa demi Mengais Rezeki

Kisah Joki Tong Setan Pasar Malam, Rela Bertaruh Nyawa demi Mengais Rezeki

Megapolitan
2.086 Petugas Gabungan Jaga Laga Timnas Indonesia Vs Filipina di GBK

2.086 Petugas Gabungan Jaga Laga Timnas Indonesia Vs Filipina di GBK

Megapolitan
Kagetnya Keluarga Korban Kebakaran Hotel di Alam Sutera hingga Minta Penjelasan Kronologi secara Terbuka

Kagetnya Keluarga Korban Kebakaran Hotel di Alam Sutera hingga Minta Penjelasan Kronologi secara Terbuka

Megapolitan
Antisipasi Pelanggaran Kampanye Pilkada 2024 di CFD, Bawaslu DKI Sosialisasi secara Masif

Antisipasi Pelanggaran Kampanye Pilkada 2024 di CFD, Bawaslu DKI Sosialisasi secara Masif

Megapolitan
Perjalanan KRL Sempat Terhambat akibat Tawuran di Kampung Bahari

Perjalanan KRL Sempat Terhambat akibat Tawuran di Kampung Bahari

Megapolitan
Seorang Pria Bunuh Diri Pakai Pisau Dapur di Tambora

Seorang Pria Bunuh Diri Pakai Pisau Dapur di Tambora

Megapolitan
Cara Dapat Tiket Masuk Ancol Gratis Promo HUT DKI Jakarta

Cara Dapat Tiket Masuk Ancol Gratis Promo HUT DKI Jakarta

Megapolitan
Kasus Sekuriti Plaza Indonesia Pukul Anjing, Handler Anjing K9: Dia Enggak Salah

Kasus Sekuriti Plaza Indonesia Pukul Anjing, Handler Anjing K9: Dia Enggak Salah

Megapolitan
Senyum Semringah Warga Bogor Dapat Kaus dari Presiden Jokowi

Senyum Semringah Warga Bogor Dapat Kaus dari Presiden Jokowi

Megapolitan
Dua Korban Pencabulan di Depok Mengaku Pernah Diancam dan Dapat Kekerasan Fisik dari Pelaku

Dua Korban Pencabulan di Depok Mengaku Pernah Diancam dan Dapat Kekerasan Fisik dari Pelaku

Megapolitan
Padati Jalan Manunggal Jaya Bogor, Warga Antusias Ingin Lihat Jokowi

Padati Jalan Manunggal Jaya Bogor, Warga Antusias Ingin Lihat Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com