Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Santri Desak Fahri Hamzah Minta Maaf

Kompas.com - 03/07/2014, 17:45 WIB
Yohanes Debrito Neonnub

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Aliansi Santri Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Mereka mendesak Fahri Hamzah meminta maaf atas pernyataannya di Twitter tentang 1 Muharam sebagai Hari Santri.

"Kami meminta Bapak Fahri Hamzah mengklarifikasi dan meminta maaf langsung ke publik dan media terkait pernyataannya. Dia harus tampil gentleman untuk meminta maaf kepada para santri, ulama, dan kiai," kata Agus Korib, Ketua Umum Forum Silaturahmi Santri Banten, di depan kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (3/7/2014).

Agus mengatakan, Fahri Hamzah sebagai anggota DPR RI dari partai berbasis Islam seharusnya mendukung usulan 1 Muharam sebagai Hari Santri. Pernyataan Fahri di Twitter dinilai melecehkan kaum santri sehingga dia harus meminta maaf.

"Kami tidak berpihak pada capres mana pun. Kami ke sini mewakili suara kaum santri yang menolak keras pernyataan Bapak Fahri Hamzah," sambungnya.

Aliansi Santri Indonesia juga mengecam, bila Fahri Hamzah tidak segera meminta maaf dan mengklarifikasi pernyataannya, mereka berjanji akan kembali berdemo dengan jumlah yang lebih banyak lagi.

"Sebagai seorang muslim, bila sudah berbuat salah seharusnya dengan lapang dada segera mengakui kesalahan dan minta maaf. Kami tunggu permintaan maaf Bapak Fahri Hamzah," pungkasnya.

Pantauan Kompas.com, aksi demo berjalan damai. Sesekali para santri berdoa. Puluhan polisi bersiaga menjaga demonstrasi. Aksi demo ini tidak mengganggu lalu lintas di Jalan TB Simatupang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com