Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penangguhan Penahanan Tersangka SMA 3 Kemungkinan Ditolak

Kompas.com - 07/07/2014, 14:39 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Satuan Reskrim Polres Jakarta Selatan telah menerima permohonan penangguhan penahanan lima tersangka penganiaya siswa SMA 3 Jakarta Arfiand Caesar Al Irhami (16).

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Pol Rikwanto, permohonan penangguhan penahanan kemungkinan besar ditolak.

"Mengenai penangguhan penahanan, penyidik dari Polres Jaksel telah menerima. Namun penangguhan kemungkinan besar tak dikabulkan," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Senin (7/7/2014).

Hal tersebut, lanjutnya, disebabkan karena dua orang tersangka, diketahui pernah melakukan penganiayaan serupa pada Februari 2014 lalu. Penganiayaan juga menyebabkan siswa terluka hingga dirawat di rumah sakit.

"Tentu hal itu menjadi masukan juga bagi penyidik. Harusnya setelah Februari dia sudah tanda tangan surat perjanjian, dia tidak melakukan lagi. Namun itu semua yang jelas jadi bahan pertimbangan penyidik," jelas Rikwanto.

Arfiand siswa kelas I SMA 3, mengalami penganiayaan ketika mengikuti kegiatan pencinta alam Shabawana di Tangkubanparahu, Jawa Barat. Dia meninggal di RS MMC Kuningan, Jakarta pada 20 Juni 2014.

Dalam kasus tersebut, polisi telah menahan lima orang tersangka siswa kelas II, DW, TM, AM, KR, dan PU. Setelah ditelusuri, diketahui dua dari lima orang tersangka yaitu DW dan PU pernah berbuat penganiayaan serupa pada Februari 2014 dengan korban bernama Alex Yardo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Wanita yang Ditangkap Bersama Virgoun adalah Kerabat Dekatnya

Polisi: Wanita yang Ditangkap Bersama Virgoun adalah Kerabat Dekatnya

Megapolitan
Anjing yang Gigit Bocah di Kebayoran Lama Dikarantina

Anjing yang Gigit Bocah di Kebayoran Lama Dikarantina

Megapolitan
Pembunuhan Pedagang Perabot di Dreb Sawit, Dihabisi lalu Motor Dibawa Kabur Putrinya

Pembunuhan Pedagang Perabot di Dreb Sawit, Dihabisi lalu Motor Dibawa Kabur Putrinya

Megapolitan
Rumah Subsidi Pemerintah di Cikarang Dijarah, Pengamat: Bank dan Pemilik Tidak Peduli dengan Nilai Bangunan

Rumah Subsidi Pemerintah di Cikarang Dijarah, Pengamat: Bank dan Pemilik Tidak Peduli dengan Nilai Bangunan

Megapolitan
Motor Melintas Harus Bayar Rp 5.000, Warga Keluhkan Dugaan Pungli di Samping Kalijodo

Motor Melintas Harus Bayar Rp 5.000, Warga Keluhkan Dugaan Pungli di Samping Kalijodo

Megapolitan
Virgoun: Saya Mohon Maaf Atas Tindakan Saya dalam Penyalahgunaan Narkoba...

Virgoun: Saya Mohon Maaf Atas Tindakan Saya dalam Penyalahgunaan Narkoba...

Megapolitan
Pengelola Revo Mall dan Polisi Akan Investigasi Penyebab Kebakaran yang Hanguskan 4 Lantai

Pengelola Revo Mall dan Polisi Akan Investigasi Penyebab Kebakaran yang Hanguskan 4 Lantai

Megapolitan
1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

1.141 Kios dan Los Siap Tampung Pedagang di Gedung Baru Pasar Jambu Dua Bogor

Megapolitan
Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Virgoun Pakai Sabu untuk Turunkan Berat Badan

Megapolitan
Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Kasus Ojol Ribut dengan Bocah di Jalur Sepeda Berakhir Damai, Pemotor Minta Maaf

Megapolitan
Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Momen Virgoun Pakai Baju Tahanan dan Tangan Diborgol, Diekspos Saat Konpers di Kantor Polisi

Megapolitan
Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Polisi: Bentrokan di Cawang Dipicu Selisih Paham Penggunaan Gereja

Megapolitan
Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO,  Dekor Apa Adanya dan 'Catering' Tak Kunjung Datang

Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekor Apa Adanya dan "Catering" Tak Kunjung Datang

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

PPDB Jalur Zonasi di Jakarta Dibuka, Prioritaskan Siswa yang 1 RT dengan Sekolah

Megapolitan
Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Sempat Bantah Cabuli Cucunya Sendiri, Kakek di Depok Diringkus Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com