Susanto menambahkan, baik pembina maupun pendamping tidak mengetahui apakah ada senior atau alumni yang melakukan tindak kekerasan terhadap junior.
"Ada hal-hal prinsip bahwa pembina dan pendamping tidak bisa memantau detail dari hari pertama sampai hari terakhir," ujar Susanto di Kantor KPAI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (10/7/2014).
Susanto mengatakan, keduanya menyampaikan tidak bisa memantau secara menyeluruh atau seratus persen. Sebab, keduanya bergantian dalam menjaga kegiatan pecinta alam di Gunung Tangkubanparahu, Jawa Barat.
Isa selaku pembina mengawasi dari hari pertama sampai hari keenam atau tanggal 12-17 Juni 2014, sedangkan Hikmawan selaku pendamping mengawasi selama dua hari atau tanggal 18-19 Juni 2014.
"Pada hari keenam itu ada 7 alumni yang datang di kegiatan itu. Kalau ditotal selama kegiatan (delapan hari), ada 16 orang alumninya," ucap Susanto.
Susanto juga mengatakan, pengawasan jelas tidak terpantau menyeluruh karena pendamping hanya seorang diri. Pendamping pun harus mengawasi 10 peserta, 17 panitia, belum lagi adanya alumni yang menyelip dalam kegiatan tersebut.
Susanto pun sempat berucap, jika memang memungkinkan, alumni yang ikut dalam kegiatan pecinta alam itu akan dipanggil dalam dua atau tiga hari ke depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.