Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Jakarta Utara Enggan Tanda Tangani Proyek Kampung Deret

Kompas.com - 11/07/2014, 19:14 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wali Kota Jakarta Utara Heru Budi Hartono mengaku enggan menandatangani usulan pembangunan kampung deret di Jakarta Utara pada 2014. Akibatnya, pembangunan proyek ribuan rumah terancam batal.

Heru menolak menandatangani usulan itu karena ia menilai semua penerima bantuan kampung deret tidak memenuhi persyaratan. Ia menemukan banyak bangunan yang masih layak huni masuk dalam program 2014.

"Seharusnya hanya bangunan dengan kondisi tidak layak saja yang bisa masuk dalam program tersebut. Ini rumah yang masih bagus bisa dapat bantuan," kata Heru saat dihubungi, Jumat (11/7/2014).

Ia mengaku heran dengan banyaknya bangunan layak huni yang bisa lolos dari pemeriksaan petugas. Selain itu, kata Heru, beberapa lokasi pelaksanaan proyek kampung deret juga tidak memenuhi syarat. Ada beberapa lokasi pembangunan kampung deret di wilayah ilegal.

Tidak hanya itu, ia juga mendapati lokasi pembangunan kampung deret yang tidak sesuai dengan peruntukannya. "Ada yang lokasi pembangunannya di area hijau (RTH). Jelas tidak sesuai dengan rencana tata ruang, makanya saya tidak mau tanda tangani," ucap Heru.

Meski demikian, Heru belum bisa memastikan apakah program kampung deret di Jakarta Utara tahun ini bisa tetap berjalan atau terpaksa berhenti karena banyak penerima bantuan belum memenuhi persyaratan. Ia juga akan terus berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait sebelum mengambil keputusan.

Baca juga: 43 Rumah Kampung Deret Petogogan Sudah Terpasang Listrik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com