Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Galian Utilitas Semrawut, Ahok Tuding Itu Kesalahan Dinas PU

Kompas.com - 17/07/2014, 20:19 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan bahwa Dinas Pekerjaan Umum bertanggung jawab atas semrawutnya galian utilitas bawah tanah di Ibu Kota.

Sebelumnya, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) mengeluhkan kurang tertatanya infrastruktur bawah tanah di Jakarta.

Itu dikeluhkan PGN menyusul adanya ledakan pipa gas bocor di depan Mapolda Metro Jaya, Jalan Sudirman, Jakarta, Rabu (16/7/2014) malam.

Ahok, sapaan Basuki, mengatakan, kesalahan Dinas PU ini sudah terjadi sejak lama.

"Memang Dinas PU yang bermasalah. Terlalu banyak Suku Dinas PU yang kasih izin macam-macam, terlalu liar mereka," kata Ahok di Balaikota Jakarta, Kamis (17/7/2014) malam.

Langkah pertama yang akan dilakukan untuk merapikan utilitas ini adalah dengan membuat peta utilitas bawah tanah. Ahok menginstruksikan Dinas Tata Ruang DKI untuk membuat peta utilitas bawah tanah itu.

Menurut dia, peta itu dapat mengidentifikasi fungsi masing-masing lahan. Apakah digunakan untuk PAM Jaya, Palyja, Telkom, PLN, maupun fiber optik.

Jika ada perusahaan BUMN yang akan menggali utilitas di lahan DKI, maka harus menyewa, dan tentunya itu dapat menambah pendapatan asli daerah DKI.

Di samping itu, Ahok juga meminta Dinas PU DKI terus mengontrol pemasangan utilitas secara ketat. Serta melakukan pengecekan utilitas yang telah tertanam apakah sesuai dengan kedalaman yang telah ditetapkan.

"Sekarang kita selamatkan utilitas yang ada di koridor MRT dulu, di-ducting dan dirapikan," kata dia.

Untuk diketahui, ledakan akibat kebocoran pipa gas terjadi di depan Mapolda Metro Jaya, Rabu (16/7/2014) malam kira-kira pukul 23.25.

Tujuh mobil pemadam kebakaran dari sektor Setiabudi, Jakarta Selatan, diterjunkan untuk memadamkan kebakaran itu. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Dwi Priyatno mengatakan, pipa gas yang meledak itu adalah milik PT PGN. Ia pun menduga, ledakan itu disebabkan pengerjaan proyek MRT di kawasan tersebut.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com