Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lembah Herbal, Hijaukan Halaman dengan Apotek Hidup

Kompas.com - 24/07/2014, 23:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Penghijauan di Jakarta dapat dilakukan oleh setiap warga kota ini. Dengan demikian tidak perlu menunggu pemerintah. Di pinggir Tol Jagorawi, Jakarta Timur, seorang pensiunan memanfaatkan halaman rumah kontrakan miliknya untuk apotek hidup yang diberi nama Lembah Herbal.

Mahmud Ujang (56), pensiunan itu mengaku, apotek hidup Lembah Herbal tidak hanya berguna untuk pengobatan tradisional. Namun, fungsi lainnya adalah untuk menghalau okupasi hunian liar.

Halaman rumah kontrakan Mahmud berada tepat di pinggir Tol Jagorawi, hanya dipisahkan saluran air selebar 3 meter dari jalan tol. Karena itu, halaman itu sangat mudah diakses siapa pun sehingga rawan dijadikan tempat hunian liar.

”Namanya Jakarta, ada lahan kosong sedikit langsung didirikan bedeng. Lebih baik saya duluan yang menggunakannya,” kata Mahmud, Betawi asli dari Pinang Ranti ini.

Areal rumah kontrakan milik Mahmud memang cukup luas, 500 meter persegi. Lahan itu memanjang mengikuti tepian jalan tol. Sebanyak 14 rumah petak kontrakan dibangun berderet menghadap halaman yang berdampingan dengan jalan tol.

Di halaman rumah kontrakan itu Mahmud memanfaatkan untuk apotek hidup dengan menggunakan lahan seluas 150 meter persegi. Di halaman itu ditanam tak kurang dari 100 jenis tanaman obat, seperti kumis kucing, mahkota dewa, pagagan, binahong, keji beling, miyana, cakar ayam, daun salam, hingga kapulaga, dan temulawak.

Dari beragam jenis tanaman di halaman itu, Mahmud meracik obat-obatan herbal. Pasiennya datang dari teman-temannya, keluarga, dan anggota kelompok pengajian.

Salah satu racikan Mahmud yang cukup manjur adalah pengobatan herbal untuk penyembuhan ambeien serta batu ginjal. Untuk pengobatan ambeien, Mahmud menggunakan 9 jenis tanaman, salah satunya yang utama adalah handeuleum.

Andi (50), salah satu pasien, menyatakan cocok dengan racikan herbal buatan Mahmud untuk mengobati penyakit ambeien yang dia derita.

Andi tidak hanya kawan Mahmud, tetapi juga anggota satu kelompok pengajian dengan Mahmud. ”Ini bukan pengajian Al Quran, tetapi pengajian iqro, baru tahap mengeja karena teman-teman saya ini dulunya bandel, tak pernah belajar mengaji,” kata Mahmud.

Pengajian itu diadakan Mahmud sekali seminggu di saung bambu yang didirikan di areal apotek hidup miliknya. Dari saung bambu itu pengunjung dapat menyaksikan rimbun pepohonan di kanan-kiri jalan tol.

Berada di tengah area apotek hidup milik Mahmud ini memang terasa tak sedang di Jakarta. Rimbun pepohonan di kanan dan kiri tol dan hijaunya areal apotek hidup memberikan rasa teduh.

Untuk menjaga kebersihan, Mahmud mewajibkan semua penghuni kontrakan membuang sampah pada tempatnya. Bahkan, dia menyediakan pojok khusus merokok.

”Kasihan anak-anak jika mereka terkena asap rokok. Makanya saya sediakan pojok merokok ini,” katanya.

Tinggal botolnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com