Pengamatan Kompas.com di Balaikota Jakarta hingga Senin sekitar pukul 12.00, sama sekali tidak ada pergerakan massa. Demikian juga dengan pengamanan. Sama sekali tak ada kehadiran petugas kepolisian. Hanya tampak beberapa petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja. Itu pun merupakan petugas yang secara rutin bertugas di Balaikota.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa sejumlah ormas bakal menggeruduk Balaikota Jakarta untuk menolak Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta. Kabar itu tersebar melalui pesan singkat BlackBerry.
Dalam pesan itu ditulis, akan ada 12 ormas yang akan melakukan aksi unjuk rasa dalam rangka penolakan terhadap Ahok. Pesan itu juga menuliskan estimasi massa sebanyak 500 hingga 1.000 orang yang akan berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia (HI) untuk kemudian melakukan aksi long march ke Balaikota Jakarta, tempat Ahok berkantor.
Tak hanya itu, beberapa tokoh partai juga "dicatut" dalam pesan itu. Tokoh-tokoh itu disebut sebagai pihak yang berada "di balik" aksi unjuk rasa ini, seperti Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Abraham Lunggana atau Haji Lulung, politisi PKS yang juga Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana, Ketua Umum FPI Habib Rizieq, serta Ketua DPD Gerindra DKI M Taufik.
Saat Kompas.com mengonfirmasi perihal ini kepada M Taufik, ia membantahnya. Pesan singkat ini, lanjut dia, dibuat dan dikirim oleh pihak tidak bertanggung jawab.
"Enggak benar itu. Saya sudah konfirmasi ke semua nama yang ada di pesan itu, sama ketua ormasnya juga, mereka malah bilang enggak tahu tuh. Dijamin besok tidak ada demo di Balaikota," kata Taufik, Minggu (3/8/2014) malam.
Baca: Jangan Percaya Pesan Berantai Demo Tolak Ahok!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.