Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecam Agresi Militer Israel, HMI Serukan Boikot Burger King dan McDonald's

Kompas.com - 04/08/2014, 17:08 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jakarta Timur melakukan demonstrasi di dua tempat makan cepat saji, Burger King dan McDonald's, di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (4/8/2014).

Dalam unjuk rasa menentang agresi militer Israel terhadap Palestina di Gaza itu, demonstran menyerukan boikot sementara produk yang mereka anggap berkaitan dengan Amerika Serikat dan Israel.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Senin sore, awalnya, peserta aksi yang tiba dengan jumlah belasan orang ini melakukan unjuk rasa persis di jalur masuk restoran Burger King dan melanjutkannya di McDonald's, yang lokasinya bersebelahan.

Dengan membawa spanduk dan bendera HMI, massa berorasi dengan pengawalan kepolisian. Berbagai tuntutan diserukan, seperti mengajak masyarakat Indonesia untuk memboikot sejumlah restoran asal Amerika Serikat karena mereka dianggap membantu perekonomian Israel untuk agresi negara zionis tersebut di Palestina.

"Burger King adalah salah satu kaki tangan neokolonialisme yang diketuai oleh Israel, Amerika, dan Inggris. Produk untuk kekayaan zionisme, di mana hari ini Israel membantai saudara-saudara kita di Palestina," ujar salah satu orator di tempat aksi.

Ketua HMI Cabang Jakarta Timur Dias Rukmana Praja, dalam kesempatan yang sama, menyatakan bahwa aksi mereka merupakan bentuk solidaritas kemanusiaan kepada rakyat Palestina. "Kami datang dalam rangka kemanusiaan, di mana saudara kita di Palestina sudah 1.700 orang mati oleh zionis Israel," kata Dias.

"Kami menyerukan bangsa Indonesia untuk memboikot sementara makanan yang diproduksi Israel dan Amerika, sampai agresi militer Israel selesai," ujar Dias.

Menurut dia, aksi ini telah diawali dengan unjuk rasa di KFC Cikini, sebelum ke dua restoran cepat saji tersebut di Duren Sawit. Mereka berjanji akan terus melakukan aksi serupa. "Ini baru langkah awal, jadi kami nanti akan melakukan konsolidasi tingkat nasional, dan terus menuntut aksi boikot sementara ini karena disinyalir 20 persen keuntungan produk Amerika itu untuk alutsista Israel," ujar Dias.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com