Menurut Lasro, semua stafnya dari mulai guru sampai eselon III selalu berkomitmen mendukungnya. Mereka, kata dia, mendukung perubahan dan penataan ulang di institusi tersebut.
"Ada yang harus diluruskan. Ada bahasa yang bilang stres dan frustasi karena anak buahnya. Enggak kok! Anak buah saya semuanya komit. Kalau tidak komit, saya tidak mungkin dapat anggaraan yang demikian besar," kata Lasro, di Balaikota Jakarta, Kamis (7/8/2014).
"Karena usia semakin tua, maka kearifan yang akan ditagih. Semua orang ingin meninggalkan hal-hal yang baik dalam hidupnya. Jadi dengan dasar itu mereka mendukung saya untuk perubahan dan perbaikan ini," tambah Lasro.
Lasro pun menegaskan bahwa pengunduran dirinya dari Dinas Pendidikan karena ia merasa telah selesai melakukan tugas-tugasnya. Ia menganggap apabila telah selesai melaksanakan tugas, maka sudah seharusnya mundur.
"Kita harus tahu bahwa jabatan itu tidak harus dikekepin. Kalau dikekepin terus, wah Lasro ini kecil sekali kayak badannya," ujar pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana itu.
Kabar seputar rencana pengunduran diri Lasro akibat stres tak dapat mengurus anak buah pertama kali diungkapkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama.
Menurutnya, Lasro telah menyampaikan niat untuk mundur dari jabatan yang baru diembannya selama sekitar enam bulan itu.
"Pak Lasro, dia bilang sudah tidak tahan (jadi Kadisdik). Dia mengalami stres berat dan ingin dipindahkan," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Rabu kemarin.
Ahok sendiri mengapresiasi langkah Lasro yang telah merampingkan beberapa unit di Dinas Pendidikan. Tak hanya itu, Ahok juga memuji Lasro yang pernah menyelamatkan anggaran pendidikan sekitar Rp 2 triliun dari penggelembungan maupun pemborosan anggaran 2013.
"Orang jujur dan baik memang banyak, tapi yang berani enggak banyak. Anak-anak buahnya, suku dinasnya itu memang terlalu parah semua. Belum tahu lah nanti Pak Lasro akan ditaruh di mana," ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.