Salah satunya dari Kepala Sekolah SMAN 68 Jakarta Pusat Rudi Gunadi. Menurut Rudi, seharusnya keputusan itu dipertimbangkan dengan masak-masak.
"Yah setuju gak setuju. Mending dipertimbangkan terlebih dahulu. Tapi, kalau itu pilihannya, yah mau bagaimana," ujar Rudi kepada Kompas.com, Kamis (7/8/2014).
Tanggapan lainnya muncul dari Kepala Sekolah SMPN 26 Jakarta Timur Fathulloh. Dia mengaku kaget mendengar kabar mundurnya Lasro. "Jujur saja, terkait mundurnya Lasro, saya baru tahu sekarang. Padahal, baru sekitar seminggu lalu ketemu. Tapi, sebenarnya sangat disayangkan jika memang dia ingin mundur," kata Fathulloh.
Saat ditanya soal apa perubahan yang terjadi sejak Lasro menjabat, keduanya menjawab kompak. "Kalau untuk perubahan apa yang terjadi rasanya masih belum ada yang kelihatan. Mungkin karena ia baru berkecimpung di dunia pendidikan," ucap Fathulloh.
Rudi menambahkan jika blusukan yang dilakukan oleh Lasro merupakan salah satu yang berhasil dilakukan. "Yah mungkin karena memang Lasro masih baru, untuk yang sudah dilakukan masih belum banyak. Paling blusukan dia yang berpengaruh pada tingkat kelemahan birokrasi sekolah," kata Rudi. (Baca: Kadisdik DKI Disangka Tukang Becak Saat "Blusukan")
Lasro Marbun dilantik menjadi Kadis Pendidikan DKI Jakarta pada 12 Februari 2014 lalu. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana. Lasro pun akhirnya menggantikan Taufik Yudi yang dimutasi ke Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).
Baca juga: Misi Ahok Porak-porandakan Dinas Pendidikan Berhasil
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.