Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Makan Siang, Puluhan Pegawai Perusahaan Kosmetik Dilarikan ke RS

Kompas.com - 07/08/2014, 20:13 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan pekerja di perusahaan kosmetik dilarikan ke Rumah Sakit Antam di Pulogadung dan Rumah Sakit Harapan Jayakarta di Cakung, Jakarta Timur, Kamis (7/8/2014) setelah menyantap jatah menu makan siang prasmanan.

Puluhan pekerja itu dibawa ke RS karena diduga keracunan.

Petugas Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Sugeng B, mengatakan bahwa puluhan orang ini mengalami gejala seperti pusing mual, mutah, dan gatal.

"Informasi awalnya ada gejala keracunan makanan," kata Sugeng, saat ditemui di RS Harapan Jayakarta, Cakung, Jakarta Timur, Kamis malam.

Sugeng melanjutkan, sementara ini total pekerja perusahaan tersebut yang diduga mengalami keracunan berjumlah 35 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 19 orang di RS Antam dan 16 orang lainnya di RS Harapan Jayakarta. Namun, sebagian dari mereka sudah diperbolehkan pulang.

"Jadi yang dirawat di RS Antam empat orang, yang dua orang lainnya di sini (Harapan Jayakarta)," ujar Sugeng.

Kendati demikian, Koordinator Surveillance Sudin Kesehatan Jakarta Timur Aan Nurhasanah belum berani memastikan para pekerja itu keracunan makanan. Sebab, instansinya baru akan membawa sampel makanan untuk diuji ke laboratorium.

"Sampel makanan berupa ikan laut, bihun, sayur, dan air galon, sudah diamankan, dan nanti akan dikirim ke lab," ujar Aan.

Anggota dari Polsek Cakung nampak telah melakukan pemeriksaan di rumah sakit. Petugas terlihat mendatangi ruang IGD RS Harapan Jayakarta. Kepolisian menyatakan akan menyelidiki kasus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com