Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evolusi Pencak Silat Betawi, dari "Maen Otot" ke "Maen Otak"

Kompas.com - 12/08/2014, 20:57 WIB
Yohanes Debrito Neonnub

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Masyarakat Betawi tidak saja memiliki kesenian tanjidor ataupun ondel-ondel sebagai bagian dari warisan budaya mereka. Masyarakat Betawi juga tidak hanya jago bermain pantun.

Lebih dari itu, masyarakat Betawi juga memiliki kesenian bela diri (pencak silat) atau maen pukulan sebagai warisan dari para jawara (pendekar) Betawi tempo dulu.

"Ada banyak jawara Betawi yang dulu ikut berjuang bagi kemerdekaan Indonesia seperti Guru Mahmud di Menteng, Entong Gendut di Codet, Guru Mujid bin Sa’abah di Tanah Abang, Haji Nawi di Mampang Prapatan, dan Mualim Syafi’i Hazami di Gandaria. Mereka berjuang dan memberontak melawan kolonial saat itu," kata penggiat kebudayaan Betawi, Yahya Andi Saputra, di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (12/8/2014).

Yahya hadir sebagai pembicara dalam kegiatan kebudayaan yang digagas Kompas Gramedia bertemakan “SILATurahmi : Maen Pukulan Betawi Dulu dan Kini”. Menurut dia, para jawara saat itu berjuang bersama untuk memerdekakan bangsa Indonesia menggunakan keahlian pencak silat yang mereka miliki.

Masyarakat Betawi menyebutnya sebagai “maen pukulan”. Pada saat itu, para jawara lebih banyak menggunakan permainan otot (hard power). Seiring berjalannya waktu, maen pukulan Betawi mengalami evolusi.

"Masyarakat atau generasi baru Betawi saat ini lebih mengutamakan penggunaan otak daripada otot. Mereka mengimplementasikannya dalam bentuk sastra, lukis, film, maupun humor," ujarnya.

Kendati mengalami evolusi, kata Yahya, hal tersebut tidak lantas menghapus nilai-nilai luhur budaya Betawi dalam maen pukulan. "Justru hal tersebut ikut memperkaya budaya Betawi," katanya lagi.

Di sisi lain, penulis buku Paus Merah Jambu, Zen Hae, yang juga hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut, ikut membenarkan pernyataan Yahya. "Ada dua sisi yang bisa dicapai dari evolusi maen pukulan. Pertama, merawat tradisi lama dan kedua mendapatkan keuntungan ekonomi," ujar Zen.

Menurut dia, evolusi pencak silat Betawi atau maen pukulan yang sekarang merambah dunia film ikut membantu mengangkat nilai-nilai budaya Betawi dan perekonomian para pendekar pencak silat.

Zen lalu mencontohkan, festival palang pintu yang melibatkan para jawara telah ikut menambah penghasilan mereka. Evolusi tersebut, lanjut Zen, sebagai bentuk dari pergeseran budaya silat Betawi, yang tidak melulu mengandalkan olah otot semata.

Selain itu, konsep “maen otak” ini juga untuk mengembalikan citra buruk bahwa masyarakat Betawi suka berantem, malas, dan mau seenaknya.

Diskusi budaya ini dihadiri 20 perwakilan perguruan silat di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi), antara lain Si Jampang, Beksi, Sebbet, Cingkrik, dan Si Bontot.

Kegiatan ini juga menampilkan beberapa pendekar silat yang menunjukkan keahlian bela diri khas Betawi. Kegiatan lanjutan seperti diskusi dan pemutaran film seputar kesenian bela diri maen pukulan Betawi ini akan dilanjutkan dari 14-16 Agustus 2014 bertempat di Balai Bentara Budaya, Kompleks Kompas Gramedia, Palmerah Selatan.

Perhelatan tersebut akan menampilkan para tokoh Betawi dan para pendekar silat Betawi, seperti Iko Uwais dan Rano Karno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com