JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga Senin (11/8) siang, seorang pemuda korban perampokan itu masih dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga Cikarang, Kabupaten Bekasi. Menurut polisi, kondisi kesehatan pemuda itu membaik meski terluka tembak di perut.

Pemuda itu ialah Diki (22), warga Perumahan Cikarang Baru, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi. Diki terluka tembak di perut saat memergoki gerombolan perampok yang hendak merampas sepeda motor miliknya, Senin (11/8) pukul 02.20.

Dini hari itu, Diki belum tidur. Pemuda ini berada di teras rumah dan sedang asyik bermain dengan komputer pangku (laptop). Diki sama sekali tidak menyangka dan kurang menyadari saat rumahnya didatangi gerombolan orang yang bersenjata api rakitan.

Komplotan itu mengincar sepeda motor Suzuki Satria FU milik Diki yang sedang diparkir di teras rumah. Dini hari, kompleks memang sepi. Banyak tetangga Diki yang sudah terlelap.

”Diperkirakan sepuluh orang masuk rumah dan hendak merampas sepeda motor yang ada di dekat korban,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Komisaris Besar Rikwanto.

Saat gerombolan mendekat, Diki menyadari ancaman bahaya. Saat komplotan itu memegang dan hendak mencuri sepeda motor, Diki pun berteriak. ”Maling! Maling!”

Teriakan itu membuat para perampok membatalkan niat melakukan kejahatan. Perampok mungkin saja khawatir warga berdatangan akibat teriakan Diki. Komplotan itu pun kabur.

Namun, salah seorang pelaku mengeluarkan pistol dan menembak Diki. ”Korban terluka di perut kanan,” kata Rikwanto.

Akibat ditembak, Diki pun roboh. Namun, tidak lama kemudian, sejumlah warga berdatangan, menolong Diki, dan menghubungi polisi. Korban dibawa ke RS Mitra Keluarga Cikarang. Sampai saat ini kasus masih diselidiki Kepolisian Resor Bekasi Kabupaten.

Rawan

Berdasarkan data dari Polda Metro Jaya, sejak Januari 2014, di Cikarang Barat, Cikarang Pusat, Cikarang Timur, dan Cikarang Utara (Cikarang Raya) terjadi setidaknya 4 perampokan oleh komplotan bersenjata.

Sebelum menimpa Diki, dua perampok toko agen sembako di Sukadanau, Cikarang Barat, tewas, Maret 2014. Seorang pelaku tewas ditembak petugas. Seorang pelaku tewas dipukuli masyarakat yang memergoki dan menangkap tersangka.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Bekasi Kabupaten Komisaris Dedy Murti Haryadi mengatakan, Bekasi termasuk daerah rawan kejahatan. Cikarang Raya dan Tambun Raya menjadi perhatian karena merupakan kawasan industri, padat perumahan, dan mobilitas warga yang tinggi. Di sinilah pusat bisnis dan perputaran uang. Wilayah luas, sedangkan jumlah petugas kurang memadai.

Pelbagai cara sudah dilakukan, misalnya patroli rutin hingga memperkuat jaringan dengan melibatkan masyarakat. Hasilnya pun sudah ada. Beberapa kasus perampokan diungkap atau digagalkan atas kerja sama petugas dan masyarakat.

Namun, kejahatan jalanan seperti sulit dibersihkan dari kawasan di timur Ibu Kota itu.

Penangkapan tersangka terorisme, AAM, di Jalan Wibawa Mukti II, Jatiasih, Kota Bekasi, akhir pekan lalu, membuktikan, kawasan satelit DKI Jakarta berkali-kali menjadi arena bagi penjahat bersiap atau beraksi.

Namun, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Dwi Priyatno mengatakan, kondisi keamanan masih kondusif meski ada kejahatan konvensional selama Operasi Ketupat Jaya.

”Secara umum situasi kamtibmas di wilayah hukum Polda Metro Jaya kondusif. Jumlah kejahatan konvensional, seperti pencurian dengan pemberatan, pencurian dengan kekerasan, pencurian kendaraan bermotor, menurun hingga 33 persen,” kata Dwi. Jajaran Polda Metro Jaya diharapkan mempertahankan situasi itu, yakni mencegah kejahatan konvensional terjadi. (Prasetyo Eko/Ambrosius Harto)